Senin, 22 Desember 2025

Mahasiswi UGM Ciptakan Zat Sederhana Taklukkan Bau Busuk

Photo Author
- Rabu, 21 Juni 2023 | 11:37 WIB
TPA Benowo.
TPA Benowo.

Salah seorang mahasiswi jurusan Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menghilangkan bau busuk yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya. Ia Bernama Rania Naura Anindhita Amiq.

Akrab disapa Rania, ia memanfaatkan temuannya yaitu Eco-Lindi. Bahkan Rania mulai mendaftarkan hak paten atas temuannya itu. Eco-Lindi dikenal sebagai cairan tanpa campuran bahan kimia sama sekali. Ajaibnya, bau tidak sedap hilang di TPA Benowo tersebut dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Rania dan Penemuan Ajaibnya


Mulanya, warga sekitar mengeluh bahwa TPA Benowo memiliki bau tak sedap. Bau ini bahkan sudah menyebar hingga ke stadium Gelora Bung Tomo (GBT) yang hendak digunakan untuk Piala Dunia U 20.

"Uji cobanya memang di TPA Jabon, Sidoarjo karena selama ini dikeluhkan warga soal bau tak sedapnya. Tapi, kemarin akhir 2022 sudah berhasil menghilangkan bau tak sedap di TPA Benowo karena berdekatan dengan Stadion GBT yang hendak digukana Piala Dunia U 20. Kami pun siap membantu menghilangkan bau tak sedap yang kerapkali sampai ke Stadion GBT itu," ujarnya.

Rania bertekad untuk menghilangkan bau tersebut setelah mendapat keluhan banyak warga. Ilmu yang dimilikinya membuat inovasi cemerlang dan membuahkan hasil.

"Kita mau menghilangkan bau busuk apa saja tetap bisa dengan cairan Eco-Lindi ini karena praktiknya mudah tinggal disemprotkan begitu saja dan bisa ditunggu reaksi dan hasilnya," tegasnya.

Rania: Saya Berusaha Agar Persoalan Ini Ada Solusi Nyatanya


Mahasiswi tersebut berhasil menemukan formula dan ramuan penghilang bau busuk itu dengan memanfaatkan air sampah yang dikenal dengan sebutan air lindi. Selama ini, air lindi yang hitam pekat bukan hanya menimbulkan bau busuk. Tetapi juga menjadi racun yang bisa merusak lingkungan sekitar.

"Dari air lindi itu yang diteliti. Air lindi sudah bukan lagi air karena sudah berubah menjadi alkalin. Bahkan tidak lagi mengandung oksigen dan karbon karena sudah diurai. Bahan pengurai ini harus yang banyak mengandung sukrosa dan fruktosa. Bahan seperti itu bisa jadi subtrat bagi mikroba yang ada di air lindi itu. Meski seperti ilmu kimia biasa tetapi saya berusaha meneliti ini agar persoalan bau sampah yang dikeluarkan warga selama ini ada solusi nyatanya," paparnya.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Editor: Administrator Esensi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB

Mpox dan Empat Generasi Vaksin

Selasa, 27 Agustus 2024 | 16:56 WIB

Dampak Negatif Pilpres 2024 terhadap Masyarakat

Selasa, 23 Juli 2024 | 16:37 WIB

WNA Korea yang Kerja di Indonesia Rasis!?

Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:00 WIB

Nobel Caltech. 1 Kampus Meraih 47 Nobel

Selasa, 11 Juni 2024 | 14:30 WIB

Belajar Dari Soeharto dan Nadiem Makarim

Rabu, 29 Mei 2024 | 15:05 WIB
X