Impor barang-barang konsumsi selama Desember 2023 meningkat sebesar 1,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di tengah penurunan impor semua golongan barang.
“Selama Desember 2023, hanya golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan nilai impor dibanding bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$40,1 juta atau 1,99 persen,” tulis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).
Sebaliknya, data BPS menunjukkan golongan bahan baku/penolong dan barang modal mengalami penurunan masing-masing US$135,7 juta (0,97 persen) dan US$384,2 juta (10,51 persen).
Sementara selama periode Januari–Desember 2023, golongan barang modal dan barang konsumsi mengalami peningkatan apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing senilai US$2.828,9 juta (7,78 persen) dan US$1.714,1 juta (8,64 persen).
Namun, golongan bahan baku/penolong turun US$20.104,4 juta (11,09 persen).
Dilihat dari peranannya selama Januari–Desember 2023, impor Indonesia didominasi oleh golongan bahan baku/penolong senilai US$161.155,7 juta (72,63 persen).
Selanjutnya adalah barang modal US$39.183,5 juta (17,66 persen) dan barang konsumsi US$21.546,5 juta (9,71 persen).
Sedangkan, nilai impor nonmigas Indonesia Desember 2023 yang mencapai US$15.734,3 juta atau turun US$363,5 juta (2,26 persen) dibandingkan bulan sebelumnya.
Dilihat dari perkembangannya terhadap November 2023, penurunan terbesar dialami oleh golongan mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$252,1 juta (11,42 persen).
Diikuti oleh mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$180,2 juta (6,17 persen), kendaraan dan bagiannya US$153,1 juta (19,08 persen), plastik dan barang dari plastik US$80,7 juta (9,77 persen), serta kendaraan udara dan bagiannya US$71,1 juta (76,82 persen).
Sementara, komoditas bahan bakar mineral merupakan golongan barang dengan peningkatan terbesar senilai US$248,3 juta (89,80 persen).
Disusul serealia US$180,6 juta (30,67 persen), logam mulia dan perhiasan/permata US$96,6 juta (70,26 persen). bijih logam, terak dan abu US$72,4 juta (41,07 persen), serta gula dan kembang gula US$52,0 juta (15,86 persen).
Selama Januari–Desember 2023, nilai impor sepuluh golongan barang naik US$291,3 juta atau 0,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dilihat dari peranannya, sepuluh golongan barang tersebut memberikan kontribusi 51,98 persen terhadap total impor nonmigas Indonesia.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
JAJARAN Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Epy Kusnandar atau yang dikenal…
SEJUMLAH nama diprediksi bakal maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. Mereka antara lain Kapolda…
KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, Jokowi dan Prabowo mampu mengesampingkan…
PESANGON bagi 233 buruh pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta akan dibayar pada…
Rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan kesan mendalam pada 50 ribu delegasi World…
JAJARAN Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Epy Kusnandar atau yang dikenal…