Home » Menjelajahi Kegelapan: Sebuah Resensi Novel “Blindness” Karya José Saramago

Menjelajahi Kegelapan: Sebuah Resensi Novel “Blindness” Karya José Saramago

by Raja H. Napitupulu
3 minutes read
Novel

ESENSI.TV - JAKARTA

“Blindness” karya José Saramago merupakan sebuah novel yang menawan dan penuh makna, membawa pembacanya menyelami dunia yang diselimuti kegelapan. Baik secara fisik maupun moral. Saramago dengan mahirnya membangun narasi yang mencekam dan menggugah, mengantarkan pembacanya pada sebuah petualangan mendebarkan. Di tengah wabah penyakit misterius yang menyebabkan kebutaan massal.

Lebih dari sekadar kisah tentang kebutaan fisik, Saramago menghadirkan eksplorasi mendalam mengenai sisi kelam manusia yang terungkap ketika dihadapkan pada situasi ekstrem. Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba ini merenggut rasa aman dan kemandirian para karakter. Mendorong mereka ke jurang keputusasaan dan memicu berbagai tindakan amoral demi bertahan hidup.

Novel ini tidak hanya menyajikan cerita yang menegangkan, tetapi juga sarat dengan simbolisme dan alegori. Wabah kebutaan dapat diinterpretasikan sebagai metafora untuk berbagai penyakit sosial dan moral yang menjangkiti masyarakat. Saramago mengajak pembacanya untuk merenungkan fragilitas kemanusiaan, pentingnya saling percaya dan kerjasama, serta kekuatan cinta dan harapan di tengah kegelapan.

Karya Sastra Wajib

“Blindness” merupakan sebuah karya sastra yang patut dibaca dan direnungkan. Saramago dengan cemerlang memadukan elemen fiksi ilmiah, drama, dan filsafat, menghasilkan sebuah kisah yang tak hanya menghibur. Tetapi juga membuka mata dan menggugah hati. Bagi para penikmat cerita yang penuh makna dan ingin menjelajahi kompleksitas jiwa manusia, “Blindness” adalah pilihan yang tepat.

Beberapa poin penting dalam novel “Blindness” yang menarik untuk ditelusuri dalam novel ini di antaranya:

Kebutaan sebagai Metafora:

* Wabah kebutaan dalam novel ini dapat dilihat sebagai simbol berbagai masalah sosial dan moral yang dihadapi manusia, seperti keserakahan, individualisme, dan hilangnya rasa kemanusiaan.

Kehilangan Kontrol dan Ketergantungan:

* Para karakter dalam novel ini dipaksa untuk beradaptasi dengan kehidupan tanpa penglihatan, yang membuat mereka kehilangan kontrol dan menjadi bergantung pada orang lain. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang identitas, kemandirian, dan hubungan antar manusia.

Moralitas dalam Situasi Ekstrem:

* Ketika dihadapkan pada situasi hidup dan mati, para karakter dihadapkan pada dilema moral yang sulit. Saramago mengeksplorasi bagaimana batas-batas moral dapat digeser dalam situasi ekstrem. Dan bagaimana tindakan yang dianggap tidak termaafkan dalam keadaan normal mungkin menjadi satu-satunya pilihan untuk bertahan hidup.

Kekuatan Cinta dan Harapan:

* Di tengah kegelapan dan keputusasaan, masih ada secercah cahaya yang diwakili oleh cinta dan harapan. Saramago menunjukkan bagaimana kekuatan cinta dan rasa saling percaya dapat membantu manusia melewati masa-masa sulit. Dan juga menemukan kembali makna dalam hidup.

Baca Juga  Dirty Votes untuk Kawal Pemilu Jurdil

“Blindness” adalah sebuah novel yang kaya dan kompleks, menawarkan berbagai interpretasi dan membuka ruang untuk diskusi dan refleksi. Saramago dengan mahirnya membangun narasi yang memikat dan penuh makna. Menjadikannya sebuah karya sastra yang tak lekang oleh waktu.

“Blindness” karya José Saramago bagaikan sebuah petualangan mencekam ke dalam dunia yang diselimuti kegelapan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga moral dan psikologis. Novel ini menghadirkan kisah yang menggugah dan mendalam tentang sebuah kota yang dilanda wabah misterius. Hal itu membuat seluruh penduduknya tiba-tiba buta.

Menyelami Pengalaman Para Karakter

Saramago dengan maestranya membawa pembaca menyelami pengalaman para karakter yang terjebak dalam situasi kacau balau ini. Kehilangan penglihatan secara mendadak tidak hanya merenggut kemampuan dasar mereka untuk melihat. Tetapi juga mengantarkan mereka pada jurang keputusasaan, ketakutan, dan kebingungan.

Di tengah kekacauan ini, Saramago menghadirkan potret kemanusiaan yang kompleks dan penuh makna. Kita disuguhkan dengan berbagai sisi manusia, mulai dari sisi tergelapnya yang egois, brutal, dan tidak bermoral. Hingga sisi termulia mereka yang penuh kasih sayang, pengorbanan, dan semangat untuk bertahan hidup.

Fiksi Yang Menegangkan

Novel ini bukan hanya sebuah cerita fiksi yang menegangkan, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang kondisi manusia dan sifat-sifat dasar yang muncul ketika dihadapkan pada situasi ekstrem. Saramago mengajak kita untuk merenungkan tentang arti penglihatan, ketergantungan, dan pentingnya moralitas. Khususnya di tengah dunia yang penuh dengan ketidakpastian.

“Blindness” bagi saya pribadi merupakan sebuah karya sastra yang menginspirasi dan patut dibaca oleh semua orang yang ingin menyelami kompleksitas jiwa manusia dan makna kehidupan. Saramago berhasil menghadirkan kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata dan menginspirasi.

“Blindness” itu bermula dari wabah misterius yang menyebabkan kebutaan secara mendadak pada seluruh penduduk kota.

Pengalaman orang-orang dengan berbagai karakter yang berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi kacau balau ini sungguh menegangkan dan mencekam. Potret kemanusiaan yang kompleks, dengan segala sisi baik dan buruknya.

Kita disadarkan tentang sejatinya cahaya dan dipaksa untuk melakukan refleksi tentang arti penglihatan, ketergantungan, dan moralitas.Kisah yang menegangkan, mendalam, dan penuh makna.

 

Penulis: Gus Nas (Budayawan)

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life