Senin, 22 Desember 2025

Menperin Dorong Industri Terbesar Turki Investasi Pengolahan Tuna dan Galangan Kapal

Photo Author
- Minggu, 9 Juni 2024 | 18:36 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong SANKO Holding untuk berinvestasi di sektor pengolahan tuna dan galangan kapal di Indonesia/Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong SANKO Holding untuk berinvestasi di sektor pengolahan tuna dan galangan kapal di Indonesia/Kemenperin

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong SANKO Holding untuk berinvestasi di sektor pengolahan tuna dan galangan kapal di Indonesia.

SANKO Holding merupakan konglomerasi manufaktur terbesar di Turki. Dikenal secara global sebagai penghasil tekstil hingga produsen energi terbarukan.

“Kami mendorong SANKO Holding untuk memperluas investasinya ke sektor hilir, juga ke sektor energi,” ujar Menperin, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (09/06/2024).

Pihaknya, kata dia, mendorong SANKO Holding untuk berinvestasi pada sektor hilir. Salah satunya industri pengolahan tuna dan galangan kapal.

“Hal ini mengingat SANKO akan mengembangkan budi daya tuna di Biak, Papua serta membuat kapal pengolah tuna,” jelas Agus.

Sebagaimana diketahui, tuna adalah komoditas yang sangat melimpah di sekitar Biak, Papua. Sehingga masih sangat potensial untuk membangun industri pengolahan tuna di wilayah tersebut.

Kembangkan PLTA


Lebih jauh, Agus Gumiwang juga mengundang Sanko Enerji, anak perusahaan Sanko Holding, untuk berinvestasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia.

Pasalnya, kata dia, PLTA saat ini memiliki tingkat utilisasi rendah.

“Terdapat sekitar 69 bendungan di Indonesia yang belum termanfaatkan secara optimal. Sehingga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan SANKO Holding untuk mengembangkan lini energinya di Indonesia,” jelasnya.

SANKO Enerji saat ini telah memiliki sejumlah pembangkit listrik dari hydroelectric, angin, dan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.000 MW.

Peluang investasi yang ditawarkan Indonesia juga mendorong SANKO Holding untuk berpartisipasi dalam produksi energi terbarukan. Sebagai salah satu upaya mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia pada 2060.

“Pihak SANKO menyambut baik tawaran tersebut dan akan membicarakan hal ini lebih lanjut. Selain itu, SANKO Holding juga memiliki industri tekstil dan kemasan yang juga perlu didorong investasinya di Indonesia,” papar dia.

Sektor Unggulan


SANKO Holding mempekerjakan sekitar 14.000 tenaga kerja, beroperasi di 11 sektor berbeda. Dan mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara.

Sektor-sektor unggulan dari SANKO Holding meliputi industri tekstil, pengemasan, energi, konstruksi, semen dan bangunan, serta real estate. Di bidang tekstil, SANKO Textile merupakan salah satu pemimpin global dalam produksi benang dan kain.

Data Kemenperin mencatat, total investasi Turki di Indonesia pada kurun waktu 2019 hingga 2023 mencapai US$42,758 juta. Angka itu menempatkan Turki pada urutan ke-43 di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.

Artinya, masih terdapat peluang yang masih sangat besar bagi perusahaan-perusahaan asal Turki untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X