Home » Rakai Pikatan: Raja Pembangun Candi Prambanan

Rakai Pikatan: Raja Pembangun Candi Prambanan

by Raja H. Napitupulu
1 minutes read
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2023/02/25/raja-airlangga-punya-gelar-unik-20230225084134.jpg

Candi Prambanan, yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.

Pembangunan candi ini dimulai pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, raja keenam dari Kerajaan Mataram Kuno. Rakai Pikatan berasal dari Wangsa Sanjaya, dan ia memerintah sekitar tahun 840 hingga 856 Masehi.

Rakai Pikatan memulai pembangunan Candi Prambanan sebagai tandingan terhadap Candi Borobudur dan Candi Sewu, yang berada tidak jauh dari Prambanan. Pembangunan candi ini ditujukan untuk menghormati Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.

Prasasti Siwagrha, yang ditemukan di sekitar candi, mencatat pembangunan candi besar untuk memperingati kemenangan Rakai Pikatan.

Candi Utama

Kompleks Candi Prambanan mencakup beberapa candi utama, yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu, dan Candi Brahma, serta ratusan candi kecil di sekitarnya.

Baca Juga  Perang Vietnam: Konflik dengan Bekas Mendalam

Pembangunan ini dilanjutkan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu dari Kerajaan Medang Mataram. Mereka menambahkan lebih banyak candi di sekitar kompleks utama, memperluas kawasan suci tersebut.

Selain fungsinya sebagai tempat ibadah, Candi Prambanan juga digunakan untuk kegiatan pendidikan dan ritual agama. Banyak pendeta dan muridnya berkumpul di sana untuk mempelajari kitab suci Weda dan melaksanakan berbagai upacara penting.

Tata letak arsitektur Candi Prambanan mengikuti konsep kosmologi Hindu yang membagi alam semesta menjadi beberapa lapisan.

Pada masa kejayaannya, Candi Prambanan menjadi pusat keagamaan yang penting. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa bagian candi mengalami kerusakan akibat bencana alam dan aktivitas manusia. Pemugaran dan perbaikan candi dilakukan secara berkala untuk menjaga keutuhannya sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life