Internasional

NATO Kutuk Keras Serangan Terhadap Pasukan Perdamaian di Kosovo

The North Atlantic Treaty Organization (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) atau NATO mengutuk keras insiden yang diklaim menjadi serangan tidak beralasan terhadap pasukan perdamaian di Kosovo Utara.

“NATO mengutuk keras serangan tak beralasan terhadap pasukan KFOR di Kosovo utara,” jelas Juru Bicara NATO Oana Lungescu, seperti dilansir esensi.tv, dari laman resmi NATO, Rabu (31/5/2023),

Peristiwa itu terjadi pada Senin tanggal 29 Mei 2023 lalu, ketika pasukan perdamaian NATO mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan warga dari etnis Serbia.

Warga memprotes pelantikan Wali Kota Kosova Utara baru, beretnis Albania, yang terpilih pada April lalu.

Pengunjuk rasa mencoba menerobos blokade pasukan perdamaian NATO disertai pelemparan bahan peledak dan batu.

Dia mengatakan serangan itu menyebabkan puluhan anggota pasukan perdamaian NATO terluka.

“Serangan seperti itu sama sekali tidak dapat diterima. Kekerasan harus segera dihentikan”.

“Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang semakin mengobarkan ketegangan dan mengutamakan dialog”.

Dia mengatakan KFOR (Kosova Force) akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga lingkungan tetap aman dan terjamin.

NATO, tambahnya, lagi akan terus bertindak tanpa memihak.

Sesuai dengan mandat NATO, di bawah Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Nomor 1244 Tahun 1999.

NATO Kerahkan 700 Pasukan

Sementara itu, dalam akun twitter resmi NATO, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya akan mengirimkan sebanyak 700 pasukan untuk bersiaga di kawasan itu.

“Kami telah memutuskan untuk mengerahkan 700 pasukan lagi ke Kosovo dalam beberapa hari,” jelasnya.

NATO, tambahnya lagi, akan menempatkan pasukan tambahan dengan skala kesiapan yang lebih tinggi.

“Ini adalah langkah bijaksana, memastikan NATO KFOR memiliki kekuatan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memenuhi mandat PBB,” tegasnya.

Konflik Serbia dan Albania

Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Kosovo berpenduduk etnis Albania. Wilayah ini sudah merdeka dari Serbia tahun 2008.

Namun, Serbia masih menganggap Kosovo sebagai bagian integral dari wilayahnya, seperti halnya orang Serbia yang tinggal di Kosovo utara.

Kondisi ini menyebabkan konflik antara etnis masih sering terjadi dan berujung pada kekerasan.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Teknologi Canggih yang Mendorong Kemajuan Industri Otomotif

Industri otomotif telah mengalami perkembangan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir, seiring dengan kemajuan…

19 mins ago

Manfaat Ikan Salmon: Kekayaan Gizi yang Menyehatkan Tubuh

Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…

2 hours ago

Cuaca Buruk Ganggu Pencarian Helikopter Presiden Iran

Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…

3 hours ago

WORLD WATER FORUM 2024 BALI: SEBUAH CATATAN PENTING

Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…

4 hours ago

Tips Mengisi Baterai Mobil Listrik dengan Cepat dan Efisien

Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…

4 hours ago

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

15 hours ago