Ekonomi

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Sangat Perlu Didorong

Kementerian ESDM akan membentuk ekosistem yang sinergis dan terintegrasi antara pemerintah, media, akademik, industri (BUMN dan Swasta) dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat transisi energi.

Hal itu dikatakan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi.

“Kami percaya kita dapat mempercepat pengembangan EBTKE dalam transisi kekuatan di Indonesia. Sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Hendra.

Ia mengatakan itu pada kegiatan Tripatra Energy Talk, Selasa (21/3/2023) di Kantor KESDM, Jakarta.

Dikatakannya, pemanfaatan potensi EBT Indonesia masih sangat perlu didorong peningkatan pemanfaatannya.

Potensi EBT Nasional tercatat sebesar 3.689 GW. Terdiri atas surya, hidro, Bioenergi, Angin, Panas Bumi dan Laut. Potensi itu tersebar di berbagai wilayah indonesia.

“Total pemanfaatan yang telah dilakukan sebesar 12.557 MW atau baru sekitar 0,3% dari total potensi,” papar Hendra.

Tripatra Energy Talk merupakan forum diskusi dan kolaborasi pembangunan kapabilitas nasional untuk mendukung program transisi energi dan hilirisasi mineral nasional.

Forum ini juga wadah untuk mengumpulkan wawasan tentang masa depan energi dan mineral dari para pakar dan praktisi terkemuka di Jakarta.

Hendra berharap Tripatra Energy Talk ini dapat mempererat kerja sama dan kolaborasi antara pelaku usaha industri bidang energi baru dan energi terbarukan. Begitu juga dengan bidang mineral yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia.

Hilirisasi  Mineral

Presiden Direktur dan CEO PT Tripatra Engineers and Constructors, Raymond N Rasfuldi mengatakan, forum diskusi ini bagian dari komitmen Tripatra dalam memajukan sektor energi dan mineral nasional.

Sementara itu, Direktur Industri Logam, Kementerian Perindustrian, Liliek Widodo menjelaskan, hilirisasi mineral merupakan strategi penting untuk memajukan industri nasional.

Di sampig itu juga meningkatkan nilai tambah produk sumber daya mineral dalam negeri. Percepatan hilirisasi mineral akan membawa dampak positif bagi industri nasional.

Seperti peningkatan inovasi teknologi, peningkatan nilai tambah produk, dan penciptaan lapangan kerja baru.

“Kolaborasi menjadi penting dalam percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral. Namun, untuk mencapainya, perlu ada kolaborasi yang baik,” jelasnya.

Antara pemerintah dan sektor swasta kata dia, terus menciptakan kemampuan nasional yang kuat dalam hal teknologi, SDM dan infrastruktur. Dengan begitu,  hilirisasi mineral dpat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Makna Kenaikan Yesus Kristus ke Surga Bagi Umat Kristen

Bagi umat Kristen, Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga memiliki makna yang sangat penting dan…

30 mins ago

Sinopsis Film Vina: Upaya Mendorong Penegakan Hukum Secara Benar

Film Vina: Sebelum 7 Hari memberikan nuansa positif atas upaya penegakan hukum secara benar. Film…

51 mins ago

Dorong Ekonomi Hijau, Kementerian Investasi Hibahkan Tiga Bus Listrik ke UGM

KEMENTERIAN Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghibahkan tiga unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada…

10 hours ago

Presiden Jokowi Restui Perpanjang Ekspor Tembaga Freeport

PEMERINTAH bakal memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI), setelah berakhir pada akhir…

11 hours ago

Dosen UGM Ini Kembangkan Alat Skrining Gizi Cegah Malnutrisi Pasien Rumah Sakit

Peneliti UGM kembangkan alat skrining gizi untuk pasien di rumah sakit, karena kondisi ini  masih…

11 hours ago

Kereta Whoosh Sediakan 28.000 Kursi per Hari Selama Libur Panjang

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyediakan 28.000 tempat duduk kereta cepat Whoosh setiap harinya…

12 hours ago