Humaniora

Petani Karo Gunakan Semen Putih Memperpanjang Masa Simpan Sayur Kol, Amankah?

Penggunaan semen putih pada penanganan sayur kol dilakukan petani di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penggunaan semen pada kol dilakukan dengan cara dioleskan pada bonggol setelah panen atau ditaburkan sebelum pengemasan.

Teknik ini, menurut pelaku usaha, untuk menjaga mutu kol selama distribusi. Kol yang biasanya hanya bertahan 3 hari, dengan semen mampu segar hingga 10 hari.

Petani memilih semen karena kemudahan dan biaya yang lebih murah dibandingkan tepung tapioka. Praktik ini telah berlangsung lama, baik untuk pasar domestik maupun yang akan diekspor.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andriko Noto Susanto.

“Hingga saat ini, belum ada penolakan kol ekspor, terutama ke Singapura dan Taiwan yang memiliki standar keamanan pangan ketat,” katnya.

Dalam rangka meindaklanjuti isu keamanan pangan pada komoditas kol, Andriko melakukan tinjauan ke UD Shinta di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Rabu (7/2/2024).

Menurutnya, Tim pengawas OKKP Pusat juga sudah melakukan uji residu pestisida dengan rapid test pada sampel kol dan hasilnya menunjukkan bahwa kol tersebut aman.

Andriko juga menambahkan, sebagai tindak lanjut diperlukan pembuatan pos pantau keamanan pangan di sentra pedagang pengumpul sayur kol di Kabupaten Karo.

“Kita sudah test dan hasilnya aman. Tapi kajian risiko keamamanan pangan untuk aplikasi semen pada sayur kol ini perlu kita dalami. Untuk menjamin keamanan pangan serta antisipasi jika ditemukan kemungkinan lainnya,” tambah Andriko.

Selain itu kata Andriko, juga diperlukan label cara penanganan sayur kol sebelum dikonsumsi, apabila menggunakan semen.

“Jadi konsumen dapat mengetahui langkah yang jelas dan aman harus seperti apa dan bagaimana sebelum mengonsumsi sayur kol tersebut,” tutup Andriko. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

16 mins ago

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

1 hour ago

Gunung Ibu Meletus Lagi, Warga Tujuh Desa Dievakuasi

GUNUNG Ibu di Halmahera Maluku Utara meletus lagi hingga dua kali meletus pada Sabtu (18/5),…

2 hours ago

Sri Mulyani Sebut Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju jika Pertumbuhan Ekonomi 6-8 Persen

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju, ekonomi RI harus…

2 hours ago

Di WWF 2024, Jokowi Minta Prabowo Meneruskan Komitmen RI terhadap Pengelolaan Air Dunia

PRESIDEN Jokowi membuka acara The 10 th World Water Forum 2024 yang digelar di Bali…

3 hours ago

Bertemu di WWF ke-10 Bali, Puan Rahasiakan Hasil Pertemuannya dengan Jokowi

PRESIDEN Joko Widodo menyambut Ketua DPR RI Puan Maharani saat welcoming dinner World Water Forum…

3 hours ago