Home » Presiden Jokowi Resmikan Model Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Presiden Jokowi Resmikan Model Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

by Nazarudin
2 minutes read
Presiden Jokowi Resmikan Model Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

ESENSI.TV -

POTENSI tambak-tambak udang yang telah lama tidak dimanfaatkan di sepanjang pantai utara Jawa (pantura) sangat besar untuk mengembangkan ekonomi rakyat, ujar Presiden Joko Widodo. 

Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikutip presiden, ada lebih dari 78.000 hektare tambah yang telah lama kosong dari Serang, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. 

“Perlu dimanfaatkan tersebut dengan mengalihfungsikan tambak udang yang sudah tidak produktif,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan model kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Rabu, (8/5). 

Modeling tambak modern ini siap menjadi lokomotif industrialisasi nila salin di Indonesia.

Menurut Jokowi, pembangunan modeling sebagai langkah tepat untuk menjawab tingginya permintaan ikan nila di pasar domestik maupun global. 

Operasional modeling juga menyerap banyak tenaga kerja. 

“Saya setuju bahwa dibuat model dulu, modelingnya dulu. Kalau modelingnya sudah benar, yang diinfokan ke saya yang biasanya 1 hektare hanya 0,6 ton per hektare menjadi 80-an ton per hektare. Dan ini nanti akan bisa mengangkut, membuka lapangan kerja yang sangat besar,” ungkap Presiden.

Baca Juga  Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Presiden: Ini Kepercayaan Internasional

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperlukan anggaran sekitar Rp13 triliun untuk mengembangkan kawasan tambak tersebut.

Meski demikian, Presiden optimistis bahwa anggaran tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja yang luas.

“Anggaran Rp13 triliun bukan uang yang banyak sehingga nanti akan kita lihat ini dulu dan kalau memang sangat feasible akan saya siapkan di APBN 2025, 2026 dan saya akan bisikin pada pemerintah baru, pada presiden terpilih agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan,” ucap Presiden.

Melalui peresmian ini, diharapkan kawasan tambak yang telah lama terbengkalai dapat kembali menjadi sumber daya yang produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat setempat. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam laporannya bahkan menyebut tambak tersebut akan dapat memproduksi 4 juta ton per tahun.

“Tentu ini akan menjadi nilai ekonomi yang sangat tinggi untuk kepentingan ekonomi ke depan,” tutur Sakti Wahyu Trenggono.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life