Categories: Nasional

RAPBN 2024, Bisa Kejar Target Ekonomi Atau Tidak?

RAPBN tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari penerjemahan visi misi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.

“Asumsi dan sasaran pembangunan yang kita bahas hari ini sangatlah menentukan apakah kita bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi, inflasi. Target pengurangan tingkat pengangguran. Hingga pengurangan kemiskinan yang ditargetkan dalam RPJMN. Hal ini tentu berimplikasi pada intervensi yang perlu dilakukan. Terutama indikator mana saja yang perlu extra effort untuk mencapainya,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah harus menyiapkan strategi guna menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dan investasi. Mengingat tahun 2024 merupakan tahun politik. Termasuk upaya yang bisa dilakukan untuk memastikan agar target-target pembangunan yang dirumuskan bisa dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.

Komisi XI DPR RI dan Pemerintah telah menyepakati asumsi makro, sasaran, dan indikator pembangunan dalam RAPBN 2024. Yaitu: pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen (yoy), inflasi sebesar 2,8 persen (yoy), nilai tukar Rupiah sebesar Rp15.000,- per dollar AS, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7 persen.

Beberapa Sasaran Untuk RAPBN

Sementara, sasaran pembangunan untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dalam rentang 5,0-5,7 persen. Tingkat kemiskinan pada rentang 6,5-7,5 persen. Gini rasio pada kisaran 0,374-0,377, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada rentang 73,99-74,02.M

Selain itu, terdapat juga penambahan sasaran baru yaitu tingkat penurunan kemiskinan ekstrem pada level 0-1 persen. Kemudian, indikator pembangunan diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) pada kisaran 105-108, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada rentang 107-110.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan agar pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,2 persen dapat berkualitas dan dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat dan wilayah.

“Jadi, tidak hanya sekedar mengejar pertumbuhan yang tinggi, tapi juga agar kue pembangunan ini bisa dirasakan secara merata. Apalagi, kita masih dihadapkan tingginya ketimpangan ekonomi secara wilayah. Ini tentu menjadi isu strategis yang perlu didorong pemerintah untuk mengoptimalkan konsep pemerataan pertumbuhan yang selama ini dilakukan,” ungkap Puteri.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Administrator Esensi

Recent Posts

Karl Benz, Pencipta Mobil Pertama di Dunia

Mobil di zaman ini pasti sudah tidak asing kan Sobat Esensi, tapi  tahukah kalian tentang…

22 mins ago

Penemuan Ini Mempengaruhi Terobosan Teknologi!

Penemuan baterai merupakan tonggak sejarah yang signifikan dalam inovasi manusia. Ini membuka jalan bagi berbagai…

2 hours ago

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

11 hours ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

12 hours ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

12 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

13 hours ago