Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengundang 20 rektor perguruan tinggi. Ini dilakukan untuk menghimpun masukan atas penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Visi yang diangkat adalah mewujudkan Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
Salah satu sasaran RPJPN 2025-2045 adalah mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dengan naiknya Gross National Income (GNI) per kapita.
Menteri Suharso menegaskan, pertumbuhan GNI per kapita harus dilihat dari sudut pandang kemampuan mengubah struktur sosial masyarakat Indonesia.
“Sebenarnya yang kita ingin entaskan dan naikkan adalah mereka yang berada di dalam golongan menengah ke bawah, mereka yang hampir miskin, miskin, dan miskin sekali, harus naik kelas” ujar Menteri Suharso dalam acara Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (6/6).
Sasaran tersebut selaras dengan upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045, salah satunya mewujudkan 80 persen penduduk Indonesia berpendapatan menengah di 2045.
Untuk mencapai target tersebut, Menteri Suharso mendengarkan strategi para rektor untuk penyusunan RPJPN 2025-2045. Utamanya bagi sektor pendidikan dan perannya terhadap sektor terkait, meliputi tenaga kerja, hingga pengentasan kemiskinan.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa perguruan tinggi harus berkontribusi bagi transformasi Indonesia yang tidak hanya mencakup ekonomi, tetapi juga transformasi sosial dan tata kelola.
“Transformasi sosial akan membawa kita untuk bisa menciptakan manusia Indonesia unggul. Untuk membawa Indonesia keluar dari middle-income trap, transformasi ekonomi dibutuhkan sangat dibutuhkan sebelum tahun 2045. Transformasi tata kelola akan menciptakan pelayanan publik berkualitas dan masyarakat sipil yang partisipatif,” ungkap Deputi Amalia.
Agenda Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045 dihadiri 20 rektor perguruan tinggi, yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung. Perguruan Tinggi lainnya yaitu Universitas Hassanudin, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, serta Universitas Syiah Kuala.
Selain itu, hadir pula pimpinan Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Universitas YARSI. Lalu hadir dari Universitas Bina Nusantara, Universitas Pattimura, Universitas Islam Internasional Indonesia, Universitas Cenderawasih, dan Universitas Sumatra Utara.
Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…
Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…
Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…
Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…
RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…