Home » Sadis dan Keji! Komisi I DPR RI Desak TNI Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Gen Z Asal Aceh Hingga Tewas

Sadis dan Keji! Komisi I DPR RI Desak TNI Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Gen Z Asal Aceh Hingga Tewas

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Foto: DPR RI

ESENSI.TV - JAKARTA

Komisi I DPR RI mendesak aparat penegak hukum dan Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI) segera mengusut sampai tuntas kasus penganiayaan dan penculikan gen Z berusia 25 tahun asal Aceh.

Anggota Komisi 1 DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan kasus dugaan penculikan dan kasus penganiayaan yang menyeret anggota Paspampres Praka Riswandi Manik terhadap Imam Masykur sangat keji.

Akibat tindakan penculikan dan penganiayaan Praka Riswandi Manik, diketahui korban Imam Masykur meninggal dunia.

Bobby meminta Mabes TNI dapat menuntaskan kasus penganiayaan Praka Riswandi Manik terhadap korban Imam Masykur itu.

Dia mengatakan kasus ini diharapkan tidak terulang lagi di masa mendatang karena seharusnya prajurit TNI menjadi pelindung terhadap warga sipil,

Bukannya sebaliknya, prajurit TNI melakukan tindakan keji terhadap warga sipil tak terulang.

“Kami telah mendengar sudah ditangkap dan proses di Pomdam Jaya. Ke depannya tentu agar kejadian tidak terulang lagi apalagi ini termasuk sangat keji,” jekas dalam wawancara di dari kanal YouTube KompasTV, Senin (28/8/2023).

Di sisi lain, dia juga mengharapkan Mabes TNI melakukan pengawasan kepada setiap prajurit TNI secara berkala dan berkesinambungan.

Legislator Partai Golkar ini mengatakan selain menciderai perasaan rakyat, citra TNI sebagai lembaga negara tercoreng akibat tindakan ini.

Padahal, terangnya, marwah TNI yang membawahi satuan khusus Paspampres tugasnya juga sangat penting karena melindungi Kepala Negara.

Korban Berusia 25 Tahun

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Imam Masykur, warga Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, meninggal dunia.

Baca Juga  Penganiayaan Senior Mengakibatkan Santri Ini Meninggal

Akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @Aceh mengungkapkan, orang tersebut terdiri dari 3 anggota TNI, satu dari Pasampres dan dua dari pasukan khusus.

Berdasarkan keterangan akun tersebut, kasus tersebut bermula saat korban dilaporkan hilang dan diyakini diculik pada 12 Agustus lalu di kawasan Rempoa, Ciputat Est, Tangerang.

Belakangan, keluarga korban mengaku masih menerima telepon dari korban. Saat itu, korban mengaku dianiaya oleh penyerang dan dipaksa membawanya pergi.

Para penyerang juga mengirimkan video penyiksaan kepada keluarga korban yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Video pertama memperlihatkan korban dipukul berulang kali di bagian punggung dengan benda tumpul.

Uang Tebusan Rp50 Juta

Pada saat yang sama, penyerang mengancam pihak keluarga untuk segera membayar uang tebusan sebesar Rp50 juta.

Pelaku juga mengatakan, jika uang tidak segera dikirimkan, maka korban akan dibunuh dan dibuang ke sungai.

Dalam video lainnya, punggung korban dipenuhi luka lebam dan mengeluarkan darah. Diketahui, korban menelepon temannya untuk meminta bantuan untuk mendapatkan pinjaman atas permintaan oknum warga Papsampres. Dia mengatakan dia tidak tahan lagi disiksa.

Setelah itu, korban tidak bisa dihubungi dan tidak kembali ke rumah. Akhirnya pihak keluarga yang diwakili Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus.

Namun setelah berhari-hari tak ada kabar dari korban, baru pada tanggal 24 Agustus keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta untuk menjemput jenazah Imam Masykur.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life