Seorang pelayan robot android yang bekerja di sebuah restoran di Chongqing, Tiongkok, menjadi viral bulan lalu. Dia memukau netizen dengan gerakan robotiknya yang tepat, tetapi ternyata itu hanyalah ilusi koreografi alias dia adalah manusia asli.
Dengan ancaman robot bertenaga AI yang mencuri pekerjaan manusia yang membayangi dunia akhir-akhir ini, pemandangan robot humanoid yang tampaknya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Tiongkok membuat skandal banyak orang ketika videonya mulai beredar di Douyin (situs web Tiongkok).
Seperti dilansir dari Oddity Central, beberapa pemirsa kagum dengan penampilan android yang mirip manusia dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang sungguhan.
Robot menyapa mereka saat memasuki restoran Chongqing, menerima pesanan, dan membawakannya ke meja, tetapi yang lain menyatakan diri mereka sedikit takut dengan hal tersebut.
Sebenarnya hal itu adalah reaksi yang relatif umum terhadap efek lembah yang luar biasa. Tapi ternyata pelayan android itu lebih hidup dari yang diperkirakan orang. Dia adalah manusia yang sangat menyerupai robot.
Reaksi online terhadap video robot pramusaji di Chongqing begitu kuat sehingga beberapa outlet berita keluar untuk melihat android tersebut secara langsung, namun para reporter sangat terkejut ketika mereka menemukan manusia sungguhan yang menyamar sebagai android.
Ternyata pramusaji tersebut adalah pemilik usaha, seorang pengusaha berusia 26 tahun dengan latar belakang seni tari.
Qin mengatakan bahwa menari tetap menjadi hasrat utama dalam hidupnya, menambahkan bahwa sejak dia membuka restoran hotpot, tiga tahun lalu, dia dan teman-temannya secara rutin mengadakan pertunjukan untuk pengunjung, sebagai cara untuk menarik bisnis baru.
Namun, dia benar-benar meraih kesuksesan awal tahun ini, ketika dia mulai menyamar sebagai android, menggunakan gerakan dan riasan mirip robot untuk membuat penampilannya begitu dapat dipercaya sehingga sebagian besar klien baru tidak dapat mengetahui bahwa dia adalah manusia.
Sekarang, orang-orang datang ke restoran Qin tidak hanya untuk menikmati hotpot lezat dan ‘minuman kaku’, tetapi juga untuk rutinitas androidnya.
Daya ciptanya kini digunakan oleh media yang dikendalikan negara sebagai contoh bagaimana bakat dan hobi pribadinya dapat dimanfaatkan untuk menonjol dalam pasar yang kompetitif.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu
BUMN Perikanan, PT Perikanan Indonesia, member of ID FOOD, berkomitmen memasarkan hasil produk perikanan ke…
UGM berkomitmen menerapkan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berkeadilan lewat subsidi silang. Setiap mahasiswa…
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) sedang berduka cita. Pasalnya, Marian Robinson, Ibu Michelle Obama atau…
Kamu pernah jerawatan? Pasti gak nyaman ya. Karena jerawat sering timbul di wajah yang menjadi…
Badan Pusat Statistik (BPS) periode Februari 2024 mencatat, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,82 persen. Angka…
Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Tanggal ini menandai momen penting dalam sejarah…