Berita

Tak Sampai Sebulan, 10 Paus Terdampar di Perairan NTT, 4 dalam Keadaan Mati

Dalam kurun waktu tidak sampai satu bulan, 27 Maret hingga April 2023, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangani 10 paus terdampar di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). Ironisnya empat di antaranya ditemukan dalam keadaan mati.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN), Kupang, Imam Fauzi menjelaskan, paus pertama ditemukan di Pantai Oebubun, Kabupaten Timor Tengah Utara pada 27 Maret 2023. Paus jenis sperma tersebut ditemukan dalam kondisi mati dan bangkainya saat ini sudah dikubur.

“Dua hari berselang, kembali ditemukan paus terdampar di Pantai Oesapa, Kota Kupang. Beruntung paus sperma kerdil ditemukan dalam kondisi hidup dan berhasil diselamatkan kembali ke laut,” ungkapnya.

Penemuan selanjutnya sebanyak enam ekor paus terjadi di dua lokasi yakni perairan Desa Lobohede dan Desa Ledeae, Kabupaten Sabu Raijua pada awal April 2023.

“Keduanya merupakan desa pesisir di wilayah Kawasan Konservasi Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu,” ujar Imam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4/2023).

Satu Kelompok Paus

Imam merinci, penemuan paus di Desa Lobohede sebanyak dua ekor jenis Kepala Melon atau Melon Headed Whale (Peponocephalaelectra).

Keduanya ditemukan dalam kondisi mati. Namun, proses penguburannya dilakukan ritual Tape Bale Kattu oleh tokoh adat Mone Ama.

Kedua mamalia tersebut kata dia, ditemukan sudah dalam kondisi mati dengan kode dua. Artinya tubuh paus sudah mati dan masih dalam keadaan segar sebanyak dua ekor.

Panjang tubuh paus masing-masing 120 cm dan 150 cm. Paus tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu warga Desa Lobohede yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi kejadian.

Sedangkan penemuan di perairan Desa Ledeae totalnya sebanyak empat ekor dan salah satunya dalam kondisi mati. Paus yang terdampar juga jenis Paus Kepala Melon atau Melon Headed Whale (Peponocephalaelectra).

Pihaknya menduga kejadian mamalia laut terdampar ini merupakan satu kelompok paus. Karena lokasi kejadian tidak terlalu berjauhan dan waktu kejadian juga cukup bersamaan.

“Pesisir selatan Pulau Sabu, Kawasan Konservasi TNP Laut Sawu memang sering terjadi mamalia laut terdampar. Ini hampir setiap tahun karena wilayah perairan ini merupakan habitat bagi mamalia laut,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariania@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

PILIH MANA? Getting Old (bertambah tua) atau Growing Old (tumbuh menua)?

Menarik membaca artikel berikut, khususnya bagi Sobat Esensi yang mau belajar menjadi Growing Old. Artikel…

12 mins ago

Rekor Rekrutmen Terbanyak Kemenag 2024, Dapat 110.553 Formasi CASN

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mendapat 110.553 formasi calon Apartur Sipil Negara (CASN) 2024. Ini merupakan jumlah…

4 hours ago

Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama Berangkat ke Arab Saudi, Ini Pesan Wapres Ma’ruf Amin

WAKIL Presiden KH Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Ma'ruf Amin melepas keberangkatan jemaah haji kelompok…

6 hours ago

Pelaksanaan Wisuda UII Yogyakarta Diwarnai Aksi Empati atas Penjajahan di Palestina

SUASANA berbeda saat pelaksanaan acara wisuda Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang digelar dua hari,…

8 hours ago

Kejagung Tetapkan Enam Mantan GM PT Antam Tersangka Pemalsuan Emas 109 Ton

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menetapkan 6 mantan General Manager Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia…

10 hours ago

Gelombang Panas Serang Asia Selatan, Suhu di India dan Pakistan Tembus 50 Derajat Celcius

GELOMBANG panas masih menyerang Asia Selatan. Di New Dehli Ibu Kota India pada Selasa, suhu…

10 hours ago