Ekonomi

Tiga Isu Penting Disampaikan Menperin di ASEAN-Jepang Business Week Tokyo

Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia mendukung penguatan kerja sama yang komprehensif antara ASEAN-Jepang.

Kolaborasi ini diyakini akan mendongkrak perekonomian bersama yang inklusif. Terlebih lagi kedua belah pihak telah menjalin kemitraan sepanjang 50 tahun.

“Kerja sama ini berpeluang memperluas kemitraan ekonomi. Dan, memetakan jalan ke depan untuk mengatasi tantangan zaman ke depan demi stabilitas dan kemakmuran kawasan,” kata Menperin.

Hal itu dikatakan Agus Gumiwang dalam sambutannya pada acara ASEAN-Jepang Business Week di Tokyo, Senin (5/6/2023).

Menperin juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang atas penyelenggaraan ASEAN-Jepang Business Week. Acara tersebut sekaligus untuk memperingati tonggak sejarah 50 tahun persahabatan ASEAN–Jepang.

“Kegiatan ini juga turut menjadikan momentum yang penting untuk memperingati 65 tahun kemitraan bilateral Indonesia dan Jepang,” tuturnya.

Menperin mengemukakan, ada tiga potensi besar dalam upaya kerja sama yang dapat dijalankan antara Indonesia, ASEAN, dan Jepang. Kerja sama ini meliputi bidang transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, maupun perpaduan antara keduanya.

Apalagi, Indonesia tengah memegang tampuk Keketuaan ASEAN 2023, dengan mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

“Masyarakat Ekonomi ASEAN sendiri telah mengusulkan tiga pendorong strategis dalam memperjuangkan 16 Capaian Ekonomi Prioritas untuk tahun ini,” paparnya.

Pertama, kata Menperin, pemulihan dan pembangunan kembali.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan lingkungan bisnis yang kondusif dan menstimulasi pertumbuhan di seluruh ASEAN dan sekitarnya. Karenanya, kontribusi sektor swasta akan sangat penting, karena ketahanannya dan mampu beradaptasi selama beberapa tahun terakhir,” jelas Menperin.

Selanjutnya, strategi untuk pengembangan ekonomi digital dalam memanfaatkan potensi besar yang dimiliki ASEAN.

“Kami siap menjadi komunitas digital terkemuka. Kemitraan kolaboratif antara pemangku kepentingan publik dan pelaku industri swasta akan dapat meningkatkan infrastruktur digital. Dan, menjembatani kesenjangan digital dalam komunitas kita,” tuturnya.

Komunitas Emisi Nol Asia

Terakhir, terkait isu sustainability dalam perekonomian negara. Untuk memastikan praktik bisnis yang berkelanjutan demi kesejahteraan generasi mendatang.

“Dengan menuju masa depan yang lebih hijau, ASEAN berkomitmen untuk menjadi pemain industri utama dalam ekosistem kendaraan listrik. Dengan menyadari adanya kondisi saling melengkapi dalam hal sumber daya, teknologi, dan potensi pasar untuk pengembangan kendaraan listrik,” imbuhnya.

Jepang dan Indonesia kata Menperin, telah meluncurkan Komunitas Emisi Nol Asia atau Asia Zero Emission Community (AZEC) pada KTT G20 di Bali.

Menperin mengapresiasi dukungan Jepang kepada Indonesia untuk mengimplementasikan program transisi energi. Serta mendorong upaya kolaborasi lebih lanjut bagi publik dan swasta dalam prakarsa dekarbonisasi.

Ia menyampaikan, terdapat potensi besar dalam kerja sama antara Indonesia, ASEAN, dan Jepang di bidang transformasi digital. Pembangunan berkelanjutan, maupun perpaduan antara keduanya.

Ia mengajak semua pemangku kepentingan untuk memanfaatkan peluang yang disajikan di antara Indonesia, ASEAN, dan Jepang melalui berbagai platform.

Seperti Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA), Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN–Jepang (AJCEP).

“Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang sedang berlangsung perundingannya,” papar Agus.

Pemerintah Indonesia, kata Agus, mengundang Pemerintah Jepang ikut berpartisipasi pada Forum ASEAN–Indo-Pasifik (AIPF) di sela-sela KTT ASEAN ke-43 pada September 2023.

“Forum ini untuk menyatukan ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dalam semangat kemakmuran bersama,” imbuh Menperin.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin menyaksikan penandatanganan MoU antara ASEAN Business Advisory Council dengan Japan External Trade Organization (JETRO).

MoU tersebut antara lain mengenai Young Business Leaders’ Summit. ASEAN-Japan Co-Creation Fast Track Initiative, dan Asia Zero Emission Community (AZEC) and ASEAN Net Zero Hub.

Pertukaran MoU juga dilakukan antara NEXI dan Mitsubishi USJ Bank.

“Semoga kesepakatan yang dibangun membawa transformasi bagi hubungan ekonomi ASEAN-Jepang,” pungkas Menperin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Sinkronisasi Data Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang

PUSAT Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir banjir lahar…

27 mins ago

Jokowi: Bank Dunia Sebut Indonesia Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem 1,5 Persen

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, mengacu data Bank Dunia (World Bank), Indonesia telah berhasil menurunkan…

56 mins ago

Indonesia Targetkan Sektor Maritim Sumbang 15% PDB

Pemerintah Indonesia menargetkan sektor maritim mampu menyumbang 15% pada produk domestik bruto (PDB), tahun 2045…

2 hours ago

Dies Natalis ke-60, UNY Gelar Pasar Kangen Libatkan 200 Tenant Jajanan Nostalgia

UNIVERSITAS Negeri Yogyakarta (UNY) merayakan Dies Natalis ke-60. Untuk menyemarakkannya menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya…

3 hours ago

Mendag Optimistis Perdagangan Indonesia dan Selandia Baru Tembus USD 2,45 Miliar

MENTERI Perdagangan RI, Zulkifli Hasan optimistis perdagangan Indonesia akan terus meningkat, termasuk dengan Selandia Baru.…

4 hours ago

Potensi Hujan Lebat Landa Tujuh Provinsi pada 17-23 Mei, BMKG Ungkap Penyebabnya

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang berlaku pada periode 17 -…

5 hours ago