Home » Undang Seluruh Penjabat Kepala Daerah, Presiden Tegaskan Dunia Tidak Sedang Baik-baik

Undang Seluruh Penjabat Kepala Daerah, Presiden Tegaskan Dunia Tidak Sedang Baik-baik

by Junita Ariani
2 minutes read
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada seluruh penjabat kepapla daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ke para penjabat kepala daerah se-Indonesia, Senin (30/10/2023), di Istana Negara, Jakarta.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri 23 penjabat gubernur (Pj), 37 Pj walikota dan Pj 133 bupati dari seluruh Indonesia.

Selain itu hadir juga sejumlah menteri, yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Kepala Bapanas dan Menteri PANRB.

Presiden Jokowi dalam arahannya mengatakan, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dunia sekarang semakin tidak jelas. Ketidakpastian ekonomi global yang sulit dihitung.

Kenaikan suku bunga di Amerika misalnya, kelihatan yang menaikan adalah Amerika tetapi semua negara berkembang terkena imbasnya. Karena terjadi capital of blow, dolar semua ditarik kembali ke Amerika.

Yang kedua, kata Presiden Jokowimenyampaikan arahannya, perubahan iklim. Dulu perubahan iklim banyak yang tidak kelihatan dampaknya. Sekarang sudah nyata kelihatan.

Kekeringan di tujuh provinsi dan beberapa negara yang ahirnya menurunkan produksi beras dalam negeri.

“Kita mau tutup beras dari impor, sekarang tidak semudah dulu mencari beras. Impor tidak semudah dulu. 22 negara sudah stop dan mengurangi ekspornya. Karena mereka sendiri ingin menyelematkan rakyatnya,” kata Presiden.

Situasi seperti ini kata Presiden, semua harus mengerti bahwa dunia tidak sedang baik-baik saja.

“Saya berbicara dengan PM Narendra Modi (PM India), dia punya stok beras tapi dia pakai sendiri untuk cadangan. Nggak berani melepas. Saya sudah bicara, nggak berani melepas,” jelasnya.

Begitu juga yang dekat-dekat Vietnam, Kamboja, Thailand yang biasanya menyodor-nyodorkan juga sama dengan India.

“Bisa tapi sangat terbatas. Jelas situasinya,” ujar Presiden.

Ketiga, perang.

“Kita sudah pusing dengan namanya perang di Ukraina. Belum rampung, belum jelas kapan selesainya ditambah lagi perang Hamas-Israel. Kelihatannya Ukraina jauh, apa sih dampaknya ke Indonesia?” ujarnya.

Anggaran tak Terduga untuk Kendalikan Inflasi

Presiden JOkowi mengingatkan para Pj Kepala Daerah untuk hati-hati. Di mana ketika dia bertemu Presiden Ukraini, Zelenskyy tahun lalu, Ia berbicara 2,5 jam.

Baca Juga  Jokowi Kunjungi Perayaan Natal GPIB Jemaat Zebaoth dan Katedral Bogor

“Beliau (Zelenskyy) menyampaikan, stop gantung di Ukraina 77 juta ton berhenti. Begitu juga saat saya ketemu Putin (Presiden Rusia) tiga jam, cerita lagi 130 juta ton gantung, berhenti di Rusia. Artinya, dua negara saja 207 juta ton pangan berhenti di sana,” jelas Jokowi.

Akhirnya, harga gandum naik, banyak negara tdak bisa menjangkau harganya, kelaparan, kurang makan termasuk di Eropa.

“Hal seperti ini bapak, ibu semua harus mengerti dan tahu. Di tambah lagi di Gaza, Hamas dan Israel. Kelihatannya perangnya jauh sekali tapi hati-hati. Kalau perangnya meluas melibatkan Hisbulloh di Libanon, melibatkan Siria, semuanya masuk saling bantu membantu yang terjadi adalah kenaikan harga minyak,” ujar Presiden.

Ini yang mengakibatkan semua negara akan pusing. Kalau harga BBM naik maka inflasi akan naik. Artinya, harga barang-barang dan jasa juga akan naik.

“Beras sudah naik 19,8 persen. Kalau pemerintah daerah memiliki kemampuan segera intervensi agar inflasi untuk bahan pangan tidak semakin naik,” jelasnya.

Presiden juga mengintruksikan agar para Pj Kepala Daerah rajin lihat pasar, lihat stoknya di kabupaten/kota di provinsi.

Jangan terjebak rutinitas sehari-hari, administrasi sehari-hari. Yang penting-penting harus dicek terlebih dahulu, baru negerjain administrasi.

“Memang di pasar ada yang naik dan turun tetapi urusan harga tolong betul-betul dikendalikan. Jaga pasokan, pantau harga, turun ke lapangan,” tegasnya.

Menurut Presiden, anggaran tak terduga bisa dipakai untuk mengatasi inflasi.

“Payung hukumnya sudah ada. Jadi jangan ragu-ragu menggunakan anggaran tak terduga apabila inflasi itu betul-betul naik,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life