Home » Waduh… Panas Matahari Semakin Terik, Suhu Naik 5 Derajat

Waduh… Panas Matahari Semakin Terik, Suhu Naik 5 Derajat

by Raja H. Napitupulu
1 minutes read
Sun

ESENSI.TV - JAKARTA

Seminggu terakhir, panas matahari semakin terik karena suhunya secara rata-rata naik 5 derajat di atas suhu rata-rata maksimum harian.

Hal itu merujuk pada data rekapitulasi meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama 24 jam terakhir. Khususnya terkait suhu sebagian besar wilayah Indonesia.

Peningkatan suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 celcius).

Meski demikian, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan fenomena udara panas tersebut bukanlah gelombang panas atau heatwave.

“Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, maupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas,” kata dia, di Jakarta, Kamis (02/05/2024).

Tidak Sama Seperti di Negara Asia Lainnya

Karena itu, jelas dia, peningkatan suhu itu tidak sama dengan apa yang dialami sejumlah negara Asia lain. Seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan Cina.

Temperatur suhu di negara-negara tersebut mencapai titk maksimal sebesar 41,9 celcius – 44,6 celcius. Hal itu berdasarkan laporan rekapitulasi temperatur lembaga Global Deterministic Prediction Sistem, Environment and Climate Chage Canada beberapa hari terakhir.

Baca Juga  Segini Batas Ideal Minum Kopi dalam Sehari

Hal serupa juga dialami sejumlah kota negara tetangga seperti Malaysia (34,7 – 34,3 derajat celcius) dan Filipina (39,6 – 36,5 derajat celcius).

Menurut dia, peningkatan suhu panas matahari di Indonesia merupakan fenomena dari gerak semu matahari.

“Secara karakteristik suhu panas terik harian yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari,” jelas dia.

BMKG menilai hal demikian itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

“Kami merekomendasikan untuk meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 WIB – 16.00 WIB. Saat itu, sebaiknya mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30 + setiap dua jam untuk melindungi kulit,” papar dia.

Apakah kamu juga merasakan peningkatan suhu panas matahari itu? Berikan komentarmu disini.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life