Home » Siapkan Batam Dengan Daya Saing Tinggi, Pemerintah Kembangkan Kawasan Rempang

Siapkan Batam Dengan Daya Saing Tinggi, Pemerintah Kembangkan Kawasan Rempang

by Addinda Zen
2 minutes read
Acara Launching Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta, Rabu (12/4)

ESENSI.TV - JAKARTA

Pertumbuhan ekonomi Batam akan terus meningkat sejalan dengan upaya optimalisasi pengembangan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dan Kepulauan Riau. Baik dengan pemberian tambahan insentif melalui KEK, kepastian dan kemudahan berusaha. Selain itu juga, penyediaan tenaga kerja yang terampil (skilled labour), serta pengembangan beberapa kawasan yang belum berjalan, seperti Kawasan Rempang, Kawasan Galang, dan Galang Baru.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Batam mencapai 6,84%, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,31%. Hal ini menunjukan bahwa geliat pemulihan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau terus meningkat.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan acara Launching Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau. Pelaksanaannya berlangsung di Jakarta, Rabu (12/4).  Ini sebagai upaya mendukung pengembangan Kawasan KPBPB Batam tersebut. Acara launching tersebut diharapkan menjadi awal pengembangan Kawasan Rempang sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dalam pengembangan industri, pariwisata, dan jasa, dengan memberikan berbagai fasilitas dan insentif baik fiskal maupun non fiskal.

Kawasan Rempang tentunya diharapkan dapat menjadi tujuan investasi, terutama investor asing. Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan regional.

Pengembangan Kawasan Rempang

Pengembangan Kawasan Rempang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Kebijakan yang telah disusun dalam Rencana Induk Pengembangan KPBPB BBK yang diharapkan Perpres-nya dapat segera ditetapkan. Dalam Rencana Induk tersebut, telah ditetapkan arah pengembangan Kawasan Rempang untuk industri, jasa, dan pariwisata.

“Nah tentu dengan rencana induk ini diharapkan Kawasan Rempang bisa dikembangkan untuk industri, jasa, dan pariwisata, dan diharapkan efeknya bisa berkembang. Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, (sehingga) diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di Kawasan tersebut,” tutur Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut.

Baca Juga  KKP: Distribusi Perikanan Melalui Jalur Kereta Api Meningkat Signifikan, Jadi 230 Teus

Menko Airlangga berharap, pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikan spillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Pulau Rempang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia. Ini akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Hal ini ditambah dengan peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship pada Tahun 2023. Peran ini akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitas ekonomi di negara ASEAN lainnya.

Pelaksanaan Rencana Investasi

Pelaksanaan rencana investasi yang dilakukan oleh PT. Makmur Elok Graha secara keseluruhan sampai dengan tahun 2080 sebesar kurang lebih Rp381 triliun. Investas ini mampu menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306.000 orang. Investasi yang akan dilakukan antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik. Ada pula investasi kawasan pariwisata terintegrasi, kawasan perumahan, dan perdagangan jasa terintegrasi. Untuk Tahap I sampai dengan Tahun 2040 akan direalisasikan investasi sekitar Rp29 triliun. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 186.000 orang melalui pengembangan industri manufaktur dan logistik, pariwisata MICE, dan kegiatan perumahan yang didukung oleh perdagangan dan jasa.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait. Ia juga berharap agar perencanaan pengembangan ini bisa berjalan dengan baik.

“Nah tentu saya bergembira karena ini merupakan perjalanan yang sangat panjang, dan diharapkan ini bisa mengubah cakrawala di sekitar Singapura dan Batam. Kalau sekarang kita di Batam, kita lihat yang menyala adalah Singapura. Nah saya berharap kalau kita di Singapura yang nyala adalah Batam,” pungkas Menko Airlangga.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life