Home » Abel Tasman: Penjelajah di Tanah Tak Dikenal

Abel Tasman: Penjelajah di Tanah Tak Dikenal

by Achmat
2 minutes read
Abel Tasman

ESENSI.TV - Jakarta

Abel Tasman, seorang penjelajah Belanda yang hidup pada abad ke-17, menjadi figur sentral dalam sejarah penemuan dan penjelajahan. Lahir pada sekitar tahun 1603 di Lutjegast, Belanda, namanya tetap dikenang karena eksplorasi ekstensifnya di Samudra Hindia dan keterlibatannya dalam membuka dunia baru bagi Eropa.

Abel Tasman memulai kariernya sebagai pelaut dan pedagang, terlibat dalam perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Hindia Timur. Pengalaman awal ini menjadi pondasi bagi ambisi penjelajahannya yang lebih besar.

Pada tahun 1639, Tasman dilibatkan dalam sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Matthias Quast, fokus utamanya adalah memetakan pantai timur laut Australia dan menggambarkan pulau-pulau di Samudra Hindia. Meskipun ekspedisi ini sukses, pencapaian Tasman masih terbatas.

Pada tahun 1642, Gubernur Jenderal Belanda memberikan Tasman komando atas ekspedisi yang lebih ambisius. Dengan dua kapal, Zeehaen dan Heemskerck, Tasman melibatkan diri dalam perjalanan sepanjang pesisir utara Australia, mengidentifikasi Pulau Tasmania dan memetakan pesisir barat Selandia Baru.

Pada tahun 1643, Tasman kembali ke Selandia Baru dan mengelilingi pulau tersebut. Meskipun interaksi dengan penduduk asli Maori berlangsung singkat, kejadian tersebut menciptakan ketegangan, dan Tasman kehilangan beberapa anggota krunya dalam pertempuran di Golden Bay.

Baca Juga  Soeharto: Pemimpin Stabil dalam Sejarah Indonesia

Setelah ekspedisi ke Selandia Baru, Tasman melanjutkan perjalanannya ke timur, menemukan Kepulauan Fiji dan beberapa pulau di Kepulauan Pasifik. Pada tahun 1644, ia menjelajahi pesisir utara Australia, mencapai pantai yang kemudian dinamai Teluk Tasman.

Warisan dan Pengakuan

Meskipun eksplorasi Abel Tasman tidak selalu sukses secara geografis dan kemanusiaan, ia membawa kontribusi penting terhadap pemahaman Eropa tentang geografi regional. Meskipun tidak diakui selama hidupnya, penghargaan terhadap prestasinya semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

Abel Tasman meninggal pada tahun 1659 tanpa menerima pengakuan yang sepenuhnya layak atas eksplorasinya. Namun, setelah kematiannya, penemuan dan pemetaannya memberikan kontribusi besar terhadap pengetahuan dunia tentang Samudra Hindia dan wilayah-wilayah sekitarnya. Sebagai penghormatan, Tanjung Tasman di ujung utara Pulau Utara Selandia Baru dinamakan menurut namanya.

Abel Tasman, dengan tekadnya untuk menjelajahi dunia yang belum dikenal pada masanya, menyumbangkan informasi berharga tentang geografi dan budaya. Meskipun tak sepenuhnya diakui pada zamannya, namanya tetap terpatri dalam sejarah penjelajahan dan menjadi simbol keberanian dan ketekunan penjelajah Belanda.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life