Home » Saddam Hussein: Kepemimpinan Kontroversial di Irak

Saddam Hussein: Kepemimpinan Kontroversial di Irak

by Achmat
2 minutes read
Saddam Hussein

ESENSI.TV - Jakarta

Saddam Hussein, tokoh yang kontroversial dan penuh intrik, adalah seorang pemimpin Irak yang berkuasa selama hampir empat dekade. Saddam Hussein lahir pada 28 April 1937, di kota Tikrit, Irak. Awalnya, ia muncul dari latar belakang yang sederhana, tetapi ketertarikannya pada politik mendorongnya untuk bergabung dengan Partai Ba’ath, sebuah partai politik Arab sosialis.

Saddam mulai menancapkan kakinya di dunia politik Irak pada tahun 1959. Ia terlibat dalam upaya kudeta yang membawa Partai Ba’ath ke dalam kekuasaan pada tahun 1968. Ia menduduki posisi penting dan akhirnya mengambil alih kekuasaan sebagai Presiden Irak pada tahun 1979 setelah menjatuhkan Ahmad Hasan al-Bakr.

Pada tahun 1980, Saddam Hussein memulai Perang Irak-Iran, sebuah konflik yang berlangsung delapan tahun dan memiliki konsekuensi besar bagi kedua negara. Pada tahun 1990, Saddam menciptakan kegemparan internasional dengan menduduki Kuwait. Hal ini tentunya memicu intervensi militer dari koalisi pimpinan Amerika Serikat yang dikenal sebagai Operasi Badai Gurun pada tahun 1991.

Meskipun mengadakan pemilihan secara teratur, kepemimpinan Saddam Hussein sering diwarnai oleh kebijakan otoriter dan pelanggaran hak asasi manusia. Penggunaan kekerasan terhadap oposisi dan kelompok etnis tertentu, seperti Kurdi di utara Irak, menciptakan catatan hitam dalam sejarah pemerintahannya.

Baca Juga  Sejarah Negara China: Perkembangan yang Pesat

Saddam Hussein menjadi fokus perhatian dunia pada awal tahun 2000-an karena dituduh memiliki program senjata pemusnah massal. Konflik diplomatik antara Irak dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkembang, dan upaya diplomatik untuk memeriksa dan menghancurkan senjata tersebut gagal, memicu kekhawatiran global dan sanksi ekonomi terhadap Irak.

Akhir Kepemimpinan dan Penangkapan

Pada tahun 2003, Amerika Serikat memimpin invasi Irak, menggulingkan rezim Saddam Hussein. Meskipun tidak ditemukan senjata pemusnah massal, penangkapan Saddam Hussein pada bulan Desember 2003 menandai akhir resmi dari pemerintahannya yang otoriter.

Warisan Saddam Hussein diperdebatkan. Beberapa menyebutnya sebagai diktator kejam yang menindas rakyatnya dan menyebabkan kekacauan regional, sementara yang lain menyoroti stabilitas yang diciptakannya dalam konteks regional pada awal kepemimpinannya. Kejatuhan rezim Saddam Hussein membuka lembaran baru dalam sejarah Irak dan Timur Tengah.

Saddam Hussein, dengan kepemimpinan yang panjang dan kontroversial, tetap menjadi figur yang memikat dan dipenuhi dengan intrik. Sejarahnya mencerminkan dinamika kompleks politik dan ketegangan di wilayah tersebut, menyisakan banyak pertanyaan dan perdebatan tentang peran dan pengaruhnya dalam sejarah modern Irak.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life