Home » Babilonia: Pusat Kebudayaan di Mesopotamia

Babilonia: Pusat Kebudayaan di Mesopotamia

by Achmat
2 minutes read
Babilonia

ESENSI.TV - Jakarta

Peradaban Babilonia, yang berkembang di wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Irak selatan, adalah salah satu peradaban kuno paling menonjol di dunia. Dengan ibu kota terkenalnya, Babel, Babilonia memimpin dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan selama berabad-abad.

Babilonia muncul sebagai kelompok kota-kota independen di dataran tinggi Mesopotamia pada abad ke-19 SM. Pada abad ke-18 SM, Hammurabi menjadi raja Babilonia dan memulai penyatuan kota-kota di wilayah tersebut. Meskipun dikuasai oleh Sumeria sebelumnya, Babilonia mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hammurabi. Raja Hammurabi dikenal karena Kode Hammurabi, satu set hukum tertulis pertama yang mencakup aspek-aspek kehidupan sehari-hari. Kode ini menunjukkan upaya pertama dalam sejarah untuk menormalkan hukum dan memberikan pedoman bagi masyarakat Babilonia.

Periode ini juga menyaksikan pembangunan Ziggurat, piramida bertingkat yang digunakan sebagai pusat ibadah dan simbol kekuatan Babilonia. Ziggurat terbesar dan paling terkenal adalah Ziggurat Babel yang mencolok, sebuah monumen monumental yang menjadi pusat kehidupan keagamaan dan sosial.

Setelah kejayaan Hammurabi, Babilonia tetap menjadi pusat kekuatan di wilayah ini. Masa-masa berikutnya menyaksikan pendudukan oleh raja-raja Kassite dan Hittite, tetapi Babilonia kemudian pulih dan meraih kembali kejayaannya di bawah pemerintahan Nebukadnezar II. Raja Nebukadnezar II dikenal karena membangun kembali dan memperluas kota Babel menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan yang spektakuler. Benteng dan istananya, seperti Istana Nebukadnezar dan Gerbang Ishtar, menjadi bukti kegemilangan arsitektural Babilonia.

Baca Juga  Eksplorasi Fakta Menarik: Sejarah Revolusi Besar Inggris

Babilonia juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebijakan. Astronomi Babilonia mencapai tingkat keahlian yang luar biasa, dan tablet-lempengan tanah liat mereka menyimpan catatan akurat tentang gerhana dan pergerakan planet. Pada abad ke-6 SM, Babilonia jatuh ke tangan Kekaisaran Persia di bawah pemerintahan Koresy Agung pada tahun 539 SM. Meskipun Persia mempertahankan beberapa aspek budaya Babilonia, peran utama Babilonia sebagai pusat politik berkurang.

Warisan dan Peninggalan

engaruh Babilonia terlihat dalam bidang sastra, seni, dan matematika. Bahasa Akkadia, yang digunakan di Babilonia, memainkan peran penting dalam perkembangan tulisan. Kode Hammurabi tetap menjadi satu-satunya kode hukum tertulis kuno yang masih ada, memberikan pandangan unik tentang hukum, moralitas, dan norma sosial pada masa itu.

Beberapa elemen dari agama Babilonia, terutama dalam bentuk dewa dan mitologi, terus berlanjut dalam tradisi keagamaan dan mitologi di seluruh dunia Mesopotamia. Babilonia, dengan segala keajaiban arsitektur dan kekayaan kulturalnya, tetap menjadi salah satu peradaban kuno yang paling memukau dan berpengaruh. Peninggalannya dalam bentuk hukum, sastra, dan kebijakan telah memperkaya sejarah manusia dan memberikan wawasan mendalam tentang peradaban kuno yang gemilang di tengah Mesopotamia.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life