Golkar Institute menyelenggarakan bincang alumni dengan tema “Plan A Winning Election Campaign” dengan menghadirkan ilmuwan dan konsultan politik Dr. Louis Perron di DPP Golkar, Senin (31/7).

Dr. Louis Perron merupakan konsultan politik yang pernah membantu dua presiden, satu wakil presiden, dua anggota kabinet, lima senator dan beberapa politisi lainnya. Ia juga telah bekerja di enam negara dan sukses mengantarkan kemenangan lebih dari 15 kampanye pemilu secara kompetitif. Tiga dari 15 kampanye tersebut merupakan kampanye nasional.

Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah Alumni Golkar Institute yang sebagian besar akan maju dalam kontestasi Pemilihan Legislatif 2024. Mereka akan bertarung di pemilihan legislatif di berbagai tingkatan mulai dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi hingga DPR RI.

Cara Pemenangan Kampanye Ala Perron

Dr. Louis Perron berbicara mengenai bagaimana cara memenangkan kampanye politik, khususnya bagi calon legislatif. Kampanye calon legislatif, kata Louis Perron, memiliki tingkat kesulitan yang lebih sulit dibanding kampanye eksekutif.

Hal itu dikarenakan pemilih dihadapkan dengan banyak pilihan calon legislatif. Pemilih kesulitan untuk fokus dengan calon legislatif. Ia menekankan pentingnya strategi kampanye politik bagi kandidat caleg di tingkat lokal.

Ilmuwan sekaligus konsultan politik itu mengatakan bahwa dalam kampanye politik tidak lepas dari strategi. Menurutnya, kampanye politik tidak hanya berpusat pada hasil maupun the message atau pesan. Menurutnya, kampanye politik adalah soal strategi.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kandidat atau caleg perlu menetapkan tujuan atau goals yang ingin dicapai saat kampanye. Hal itu dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak jumlah suara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan atau goals tersebut.

“Apa tujuan yang ingin dicapai dan berapa banyak suara yang dibutuhkan agar tujuan atau goals itu tercapai,” lanjutnya.

Pentingnya Tujuan Dalam Berkampanye

Tak kalah penting, kandidat perlu memperhatikan kembali hasil Pemilu sebelumnya guna melihat apakah ada pola-pola tertentu yang dapat dijadikan acuan dalam mencapai tujuan atau goals.

Ia juga menyampaikan beberapa strategi penargetan yang dapat diterapkan oleh kandidat calon legislatif.

“Targeting strategy yang dapat dilakukan mulai dari geografis atau wilayah, ideologi, isu, basis partai dan sosial demografi,” kata Louis Perron.

Selain itu perlu mempertimbangkan apakah target merupakan pemilih biasa atau pemilih pemula.

Menurutnya, strategi kampanye dengan target pemilih pemula yang didominasi pemilih muda berbeda dengan pemilih berusia tua.

“Young voters is not that easy to reach,” tegasnya.

Terakhir, kandidat caleg perlu mengkomunikasikan pesan kepada calon pemilih atau audiens. Pesan kampanye perlu dibuat oleh kandidat yang berisi alasan mengapa pemilih harus memilih kandidat.

Penguatan pesan kampanye sangat penting sebab pemilih akan mengenali calon kandidat lebih jauh jika ia memiliki pesan kampanye yang kuat. Pesan itu akan membedakan kandidat satu dengan lainnya.

Bagi kandidat calon legislatif di tingkat lokal, Dr. Louis Perron menyebut dapat mempromosikan isu-isu penting yang ada di daerah pemilihan saat kampanye.

“Kampanye bisa dilakukan dengan membuat iklan, slogan, atau hal-hal lain yang menarik perhatian dan membuat masyarakat memiliki alasan untuk memilih kita sebagai calon legislatif,” ungkapnya.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Ika Diah Nawangsari