Home » Candi Borobudur: Karya Agung Kejayaan Budaya Jawa

Candi Borobudur: Karya Agung Kejayaan Budaya Jawa

by Achmat
2 minutes read
Candi Borobudur

ESENSI.TV - Jakarta

Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO, adalah peninggalan monumental dari masa kejayaan Kerajaan Sailendra di Pulau Jawa, Indonesia. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9, candi ini menjadi salah satu simbol kekayaan seni, arsitektur, dan spiritualitas budaya Jawa. Artikel ini akan membahas latar belakang sejarah, konstruksi, dan signifikansi Candi Borobudur.

Latar Belakang Sejarah

Borobudur dibangun pada awal abad ke-9 oleh Dinasti Sailendra, yang pada saat itu menguasai wilayah Kedu di Jawa Tengah. Konon, pembangunan candi ini dimulai di bawah pemerintahan Raja Samaratungga dan diselesaikan oleh putranya, Raja Balitung Maha Sambu. Borobudur merupakan pusat kegiatan keagamaan Buddha Mahayana yang berkembang pesat pada masa itu.

Candi Borobudur memiliki arsitektur yang sangat kompleks dan unik. Dibangun di atas bukit dengan puncak yang datar, candi ini memiliki bentuk stupa besar berundak yang terdiri dari tiga tingkatan utama: tingkat dasar berbentuk persegi, tengah dengan lima teras berundak, dan tingkat atas yang berbentuk bulat dengan satu stupa besar di tengahnya. Seluruh candi dihiasi dengan relief yang menggambarkan kehidupan Buddha dan ajaran-ajarannya.

Salah satu keistimewaan Candi Borobudur adalah relief-relief pahatannya yang luar biasa. Terdapat sekitar 2.672 panel relief yang membentang di sepanjang dinding candi. Relief-relief ini menceritakan kisah-kisah dari kehidupan Buddha, ajaran-ajaran moral, serta kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu. Pahatan ini bukan hanya sebagai hiasan, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan ajaran dan cerita spiritual.

Baca Juga  Dihadapan para CEO, Jokowi Undang Investor Australia Investasi di Sektor Prioritas Indonesia

Meskipun Candi Borobudur dibangun dengan megahnya, pada suatu masa, candi ini terlupakan dan tertutup oleh lapisan debu vulkanik. Pada awal abad ke-19, Sir Thomas Stamford Raffles, seorang penguasa Inggris di Jawa, menemukan kembali Candi Borobudur. Proses pemulihan dan pemugaran kemudian dilakukan oleh pemerintah Belanda dan Indonesia, dan pada tahun 1983, Borobudur diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

Signifikansi Spiritual dan Budaya

Candi Borobudur memiliki signifikansi besar dalam konteks spiritual dan budaya. Sebagai kompleks Buddha terbesar di dunia, Borobudur mewakili perjalanan spiritual menuju pencerahan, sesuai dengan konsep kosmologi Buddha. Pemujaan dan perayaan keagamaan masih sering dilakukan di situs ini, terutama saat perayaan Waisak.

Candi Borobudur tidak hanya menjadi kekayaan budaya Indonesia tetapi juga menjadi identitas nasional yang membanggakan. Keberadaannya menarik para wisatawan dari seluruh dunia, tidak hanya untuk melihat keindahan arsitektur dan seni pahatan, tetapi juga untuk merasakan ketenangan spiritual yang terpancar dari situs ini.

Candi Borobudur adalah monumen eksotis yang tidak hanya memancarkan keindahan arsitektur dan seni, tetapi juga menjadi saksi sejarah dan spiritualitas yang kaya. Sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia, Borobudur terus menginspirasi dan menjadi destinasi yang mempesona bagi siapa pun yang ingin merasakan keajaiban dan ketenangan di tengah hiruk-pikuk dunia modern.

#beritaviral
#beritaterkini

Editor : Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life