Categories: Berita

Cari Aman Dari Ketidakpastian Ekonomi Global, Asing Beralih Beli Obligasi Indonesia

Investor asing di pasar keuangan mulai beralih membeli obligasi Indonesia, menyusul adanya ketidakpastian ekonomi global, di tengah rencana sejumlah bank sentral utama dunia meningkatkan suku bunga acuan.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya mengatakan kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemilik modal masih optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia dari dalam negeri karena total arus masuk bersih masih terjaga.

“Investor mulai beralih ke pasar obligasi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa asing optimistis terhadap perekonomian Indonesia,” jelas Hariyanto dalam laporannya berjudul Indonesia Strategy January 2023: Managing equity market’s higher volatility, yang dirilis Senin (16/1/2032).

Pihaknya melihat bahwa ada beberapa rotasi pasar dari, yaitu ekuitas Indonesia ke ekuitas China dan ekutitas Indonesia untuk obligasi Indonesia. Pengumuman tentang pembukaan kembali China, setelah penguncian berturut-turut menyebabkan investor juga mengubah strategi investasi.

Di sisi lain, dia mengatakan meski ada pengalihan dana ke pasar obligasi, pihaknya meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mulai pulih pada akhir Kuartal II/2023, ketika dampak positif dari kampanye tiga Pemilu mendatang mulai memasuki ekonomi domestik.

Secara historis, jelasnya, Pemilu kampanye cenderung meningkatkan pengeluaran untuk konsumen non-siklus, sehingga ikut menggerakkan aktivitas ekonomi.

Lebih jauh, dia menjelaskan investor masih mencermati kebijakan bank sentral Amerika Serikat (the Fed), yang memberikan sinyal kuat akan melanjutkan kebijakan moneter ketat di awal tahun ini, serta sejumlah otoritas moneter dari negara maju.

“Tak satu pun dari 19 pejabat tinggi Federal Reserve menganggap bahwa pemotongan suku bunga akan sesuai pada tahun 2023. Risalah dari pertemuan kebijakan FOMC Desember yang dirilis pada awal Januari selanjutnya menyatakan bahwa itu akan terjadi dianggap tepat,” paparnya.

Mengenai harga komoditas, dia mengatakan harga emas masih menunjukkan tren naik dan masih menjadi investasi menguntungkan. Mengutip Bloomberg, dia mengatakan pertumbuhan pasokan emas diproyeksikan melambat tahun 2023 sebesar 1,0%-1,5% YoY.

Permintaan emas akan tetap kuat karena bank sentral diperkirakan akan terus mengakumulasi emas sepanjang tahun untuk melindungi inflasi. Tindakan penimbunan ini kemungkinan akan berlanjut sampai inflasi dianggap dapat dikelola korelasinya dengan tingkat suku bunga.

“Kami menambahkan dua perusahaan pertambangan logam, yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ke saham pilihan Januari 2023. :Pilihan saham kami condong ke penambangan logam, penambangan batu bara, bank dan non-konsumen,” jelasnya.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

 

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Suku Pedalaman Tersorot Media Asing

Baru-baru ini, media luar menyoroti peristiwa suku pedalaman Indonesia, Suku Togutil, meminta makanan kepada pekerja…

2 hours ago

Apa Itu The Great Red Spot?

Bintik Merah Besar di Jupiter adalah badai kolosal yang mungkin merupakan fenomena paling terkenal dari…

4 hours ago

Rotasi Matahari yang Kian Berubah

Baru-baru ini, para peneliti dari Cina telah membuat penemuan signifikan mengenai rotasi atmosfer Matahari, khususnya…

6 hours ago

Kerjasama Antara UGM dan University of Toronto

Universitas Gadjah Mada (UGM) dan University of Toronto telah menjalin kerjasama untuk memperkuat hubungan akademik…

8 hours ago

Serempetan Motor Berakhir dibunuh….

Tragedi di Indramayu baru-baru ini mencengangkan masyarakat setelah insiden kecelakaan motor berujung pada kematian tragis…

10 hours ago

Sejarah Makam Raga Semangsang

Makam Raga Semangsang adalah salah satu situs bersejarah yang unik dan penuh misteri di Purwokerto,…

12 hours ago