Polhukam

Christina Dukung Panglima TNI Berantas Praktik Jual Beli Senjata dan Amunisi di Papua

Oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlibat bisnis jual-beli senjata di wilayah konflik Papua Komando Distrik Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih.

Informasi itu diakui Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait adanya lonjakan kasus penyalahgunaan senjata dan amunisi di Kodam Cenderawasih selama satu dekade.

“Benar kata Panglima TNI, hentikan jual senjata kepada musuh. Itu sama saja membunuh saudara sendiri. Sudah berapa prajurit TNI yang gugur di Papua? Ini menyedihkan,” kata Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani dalam siaran pers, Minggu (7/5/2023), di Jakarta.

Ia mendukung penuh langkah Panglima TNI memberantas praktik jual beli senjata dan amunisi. Khususnya di wilayah konflik Papua Kodam XVII/Cenderawasih.

Menurut Christina, praktik jual beli senjata ini miris betul dan menjadi kejahatan luar biasa. Ini menjadi salah satu penyebab rumitnya penyelesaian konflik di Papua selama ini. Keberadaan rantai pasok senjata dan amunisi yang diduga melibatkan aparat TNI sendiri.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini pun meminta semua pihak terkait tidak menjadikan suplai senjata kepada musuh. Atau yang patut diduga berhubungan dengan musuh sebagai lahan bisnis.

“Jadikan ini kesempatan untuk melakukan pembenahan total. Mulai dari komandan sampai prajurit di lapangan harus punya komitmen yang sama,” ujarnya.

Menurutnya, praktik jual beli senjata harus menjadi momentum perbaikan sungguh-sungguh di tubuh TNI dari atas sampai prajurit di lapangan.

Christina menegaskan, siapa pun pelakunya pantas dihukum berat melalui penerapan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati. Penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.

Ia meyakini, jika tidak ada pasokan senjata dan amunisi pada kelompok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), perlawanan dari mereka tidak akan semasif sekarang.

“Jadi, pastikan dulu praktik jahat jual senjata dan amunisi kepada musuh ini kita hentikan. Ini adalah bentuk pengkhianatan yang sangat pantas dan wajar jika pelakunya dihukum berat,” tegasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Tanggapan Polda Metro Jaya terkait Suami BCL Tiko

Polda Metro Jaya memberikan tanggapan terkait kasus penggelapan dana yang menyeret nama suami penyanyi Bunga…

6 hours ago

Menuju Pilkada Serentak 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan yang dapat…

8 hours ago

Gen Z dan Kepedulian Terhadap Lingkungan

Generasi Z merupakan kelompok yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, termasuk dalam industri…

10 hours ago

Jenderal TNI: Masyarakat Sipil bisa Pergi bantu Palestina

Jenderal TNI Agus Subiyanto baru-baru ini mengungkapkan bahwa masyarakat sipil Indonesia bisa berperan membantu Palestina…

10 hours ago

OPM Bakar Supir Taksi di Paniai

Pada tanggal 11 Juni 2024, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka…

12 hours ago

Cina Berikan Dana untuk Pegawai Turun Berat Badan

Sebuah perusahaan teknologi di China, Insta360, telah meluncurkan program unik untuk mendorong karyawannya menjaga berat…

14 hours ago