Home » Cuan Bisnis Produsen Susu Unta

Cuan Bisnis Produsen Susu Unta

by Lyta Permatasari
3 minutes read
Unta punuk satu

ESENSI.TV - Australia

Lauren Brisbane adalah pemilik QCamel, satu-satunya produsen susu unta organik bersertifikat di Australia.

Susu unta telah menjadi produk industri peternakan Australia seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk tersebut di dalam negeri dan internasional.

Namun, Lauren mengatakan bisnis yang dimiliki dan dijalankan keluarganya bukan hanya soal keuntungan, tapi juga didorong oleh cinta.

“Kami memiliki filosofi berbeda dalam cara kami menjual produk susu,” katanya.

“Saat menjadikan susu unta sebagai bisnis yang menyenangkan dan menyehatkan, penting bagi kita untuk benar-benar memahami dan menghormati unta. Kami memandang mereka sebagai keluarga dan kolega, bukan sekadar inventaris atau mesin.

“Mereka seperti manusia, mereka semua memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka lembut, baik hati, memiliki jiwa yang penuh kasih sayang dan sangat cerdas. Anda dapat duduk dan berbicara dengan mereka tentang apa yang terjadi dan bagaimana mereka memahami sepenuhnya.

“Mereka adalah hewan besar… Namun jika Anda menghormati kebaikan dan kecerdasan unta, maka akan mudah untuk bekerja sama dengan mereka.”

Semakin banyak peternak Australia yang memilih beternak unta. Unta pertama kali diperkenalkan ke Australia pada tahun 1840-an untuk memfasilitasi penjelajahan pedalaman negara tersebut.

Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 1,2 juta unta di alam liar, yang merupakan populasi liar terbesar di dunia. Kebanyakan unta adalah unta Arab berpunuk satu, yang dipelihara untuk produksi susu.

Australia juga mempunyai populasi unta berpunuk dua.

Bisnis susu unta pertama di Australia dibuka pada tahun 2014 dan sejak itu industri ini berkembang pesat. Perusahaan susu unta kini beroperasi di hampir setiap negara bagian di Australia. Meskipun produksi susu unta global didominasi oleh negara-negara di Afrika Utara, Timur, dan Timur Tengah, laporan pemerintah Australia pada tahun 2016 memperkirakan bahwa pada tahun 2021, produksi susu unta Australia akan meningkat tajam.

Pada tahun 2016, produksi susu unta mencapai 50.000 liter, sedangkan produksi susu saat ini mencapai 180.000 liter.

Megan Williams tentu saja berkontribusi terhadap pertumbuhan ini. Dia dan suaminya Chris membuka peternakan sapi perah di Victoria utara pada akhir tahun 2014, hanya memelihara tiga ekor unta liar, yang kemudian mereka latih untuk diperah.

Lima tahun kemudian, bisnis mereka – The Camel Milk Co Australia – pindah ke gedung yang ukurannya dua kali lebih besar. Saat ini mereka memiliki lebih dari 300 ekor unta, dan sekitar 60 diantaranya untuk diperah.

Rata-rata sebuah peternakan menghasilkan sekitar enam liter susu per unta per hari. Sepertiga dari jumlah tersebut dikirim ke pelanggan di Singapura, sedangkan susu segar dan susu bubuk dikirim ke Thailand dan Malaysia.

Tiongkok dan AS memiliki pasar potensial bagi Megan, sementara produsen susu unta lainnya di Australia mengekspor susu unta ke Selandia Baru, Papua Nugini, dan Hong Kong.

Baca Juga  Tidak Perlu Transit, Citilink Kini Bisa Langsung Ke Perth!

“Kami memproduksi beberapa ratus liter seminggu untuk ekspor, namun dengan adanya pasar Thailand, produksi akan meningkat,” kata Megan.

Bebas Penyakit

“Kami sering didekati oleh pembeli internasional. Satu hal yang unggul dari unta Australia adalah unta kami bebas dari penyakit.”

Penyakit yang Megan maksudkan adalah virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), yang dapat menyebar pada populasi unta di Timur Tengah. Virus yang dapat menyebabkan kematian ini dapat menyebar ke manusia dari kontak dengan Unta, atau dengan mengonsumsi susu unta mentah.

Meski susu unta telah dikonsumsi oleh manusia selama lebih dari 6.000 tahun, permintaan global terhadap susu ini meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, meskipun harganya yang mahal. Satu liter susu unta pasteurisasi dijual sekitar A $ 15 (sekitar Rp 147.000) di Australia, membuatnya 12 kali lebih mahal daripada susu sapi.

Meningkatnya minat terhadap susu unta belakangan didorong keinginan konsumen yang mencari manfaat lebih dari susu.

Susu unta lebih kaya gizi daripada susu sapi, seperti dalam hal vitamin C, vitamin B, zat besi, kalsium, magnesium dan kalium.

Kelebihan lainnya, menurut penilaian pasar Pemerintah Australia 2016, adalah susu unta diyakini dapat mengurangi alergi makanan dan musiman, mengurangi ketergantungan insulin dan pengobatan diabetes, juga membantu sistem pencernaan”.

Rebecca Forwood telah mengimpor susu unta Australia ke Singapura selama hampir dua tahun dan percaya akan manfaatnya.

“Saya benci istilah ‘superfood‘, tetapi produk ini adalah salah satu yang terbaik,” katanya.

“Sejak menjualnya sendiri, rata-rata sekitar 160-200 botol dengan ukuran satu liter dalam waktu sebulan, jumlah permintaannya terus bertambah karena semakin banyak orang yang menemukan manfaat penyembuhan dari susu unta.”

Charlene Grosse, ahli diet dan juru bicara untuk Asosiasi Diet Australia, mengatakan meski diketahui susu unta tentu saja memiliki nutrisi yang baik, lebih banyak penelitian diperlukan untuk menguji beberapa klaim tentang produk ini.

“Ketika Anda melihat susu unta, itu seperti susu sapi, sangat bergizi,” katanya.

“Susu unta memiliki tingkat kolesterol dan gula yang rendah, sehingga bisa menjadi pengganti yang sehat [untuk susu sapi], tetapi yang perlu kita ketahui adalah tidak ada penelitian yang cukup saat ini untuk mendukung beberapa klaim yang dibuat tentang susu unta.”

Terlepas dari perlunya penelitian lebih lanjut, Megan mengatakan satu hal yang pasti – masa depan untuk industri ekspor Australia tentu cerah. Selain susu, para peternak unta juga mulai membuat keju, produk perawatan kulit, dan cokelat yang dibuat dengan susu unta.

“Setiap minggu kami mendapat kontak dan permintaan baru, dan itu terus bertambah.”

Tapi seperti apa rupa susu unta? Susu ini disebut memiliki warna dan tekstur yang sama dengan susu sapi, tetapi rasanya sedikit lebih asin.

Editor: Farahdama A.P/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life