Film Dokumenter Kopi Sianida, Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso Tayang 28 September

Masih ingat kasus pembunuhan kopi sianida? Jessica Wongso yang diduga sebagai pelaku pembunuhan temannya sendiri tahun 2016 akan difilmkan.

Dilansir dari akun resmi, Netflix, Minggu (24/9/2023), film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso akan tayang tanggal 28 September di Netflix.

Misteri kematian Mirna Salihin teman akrab Jessica Wongso masih menyimpan misteri sampai saat ini. Apakah pembunuh sebenarnya telah tertangkap atau pengaruh media sosial telah mengirim seseorang yang tak bersalah ke penjara?

Film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso, akan diputar di Netflix pekan ini. Dokumenter pertama Netflix tentang kasus yang sempat menghebohkan saat itu akan memberikan sejumlah perspektif baru.

Tentang pembunuhan Wayan Mirna Salihin, oleh Jessica Wongso, tahun 2016 silam. Film Ice Cold menjadi dokumenter pertama Netflix tentang kasus di Indonesia.

Wayan Mirna meninggal sesaat setelah menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Saat itu, Jessica datang lebih dahulu dan memesankan tiga minuman, cocktail untuk dirinya, Fashioned Sazarec untuk Hani. Dan, Es Kopi Vietnam untuk Mirna.

Sore itu, tiga alumni Billy Blue College melakukan reuni kecil di Jakarta. Jessica yang tinggal di Australia sejak 2008, dan pulang tahun 2015 menginisiasi reuni dengan dua temannya.

Tidak lama setelah Mirna meminum Es Kopi Vietnam, Mirna mengalami kejang-kejang, dan dari mulutnya keluar buih. Dan, mirna dinyatakan meninggal. Bahkan hasil otopsi mendapati jejak racun sianida di lambung Mirna, serta di sisa kopi dalam gelasnya.

Kasus pembunuhan tersebut heboh dan Jessica ditangkap pada 30 Januari. Kasusnya mulai disidangkan setelah lima bulan proses penyidikan dengan Otto Hasibuan menjadi pengacara Jessica.

Hakim mengganjar Jessica dengan vonis 20 tahun penjara, dalam kasus yang tak pernah diakui oleh Jessica.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu