Home » Guru dan Murid di Papua Barat Daya Tetap Semangat Belajar Meski Minim Fasilitas

Guru dan Murid di Papua Barat Daya Tetap Semangat Belajar Meski Minim Fasilitas

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Murid dan guru pada salah satu SD di Provinsi Papua Barat Daya tetap semangat belajar, meskpiun fasilitas belajar sangat terbatas. Foto: Kemenristekdikti

ESENSI.TV - JAKARTA

Program Awan Penggerak dinilai mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil yang sangat minim fasilitas belajar.

Salah satu contohnya adalah di Sekolah Satu Atap SMP Negeri Abun dan SD Negeri Waiben, Kabupaten Tambraw, Provinsi Papua Barat Daya.

Kepala Sekolah SMP Negeri Abun, Yafet Yekwam, mengatakan dengan fasilitas yang minim, para pelajar dan guru tetap semangat belajar.

Dia mengatakan program Awan Penggerak yang membawa internet ke daerah itu sangat membantu guru-guru dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar.

Kendati ada kendala listrik, guru-guru tetap antusias memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kepala SD Negeri Waiben, Hans Paraibabo, juga memberikan apresiasi positif terhadap Awan Penggerak.

Dia menyoroti keberadaan informasi belajar dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru, tanpa perlu melakukan perjalanan jauh ke kota.

Awan Penggerak

Dengan demikian, Awan Penggerak telah membuka peluang baru bagi pendidik dan tenaga kependidikan di daerah terpencil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mengatasi kendala akses internet, dan memperkaya wawasan mereka dalam mendukung Kurikulum Merdeka.

Dalam laman resminya, dikutip Senin (18/9/2023), Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan pihaknya telah memperkenalkan sistem Awan Penggerak.

Baca Juga  Waduh! Etika Masyarakat Indonesia dalam Bermedsos Sangat Rendah, Ini Faktanya

Sistem ini dikembangkan berdasarkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan kemampuan operasi offline, dirancang khusus untuk mengatasi kendala akses di daerah 3T.

“Awan Penggerak ini bisa dimanfaatkan sebagai PMM, minimal lokal di sekolah atau sekolah terdekat sehingga ruang kolaborasi dapat terbangun dan berbagi,” jelas Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Putra Asga.

Awan Penggerak yang diperkenalkan ini merupakan sistem yang dikembangkan secara gotong royong antar beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kemendikbudristek.

Sistem ini juga memberikan fleksibilitas sekaligus mendukung pendidik dan tenaga kependidikan di daerah khusus/3T dalam mendapatkan informasi utama dan terpercaya terkait Kurikulum Merdeka yang secara menyeluruh ada di PMM.

“Awan Penggerak ini merupakan turunan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bersifat online tetapi dibuat offline dan fitur-fitur Awan Penggerak diusahakan sama persis dengan yang ada di PMM online”, jelas Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Naiputulu

#beritaviral
#beritaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life