Home » Indonesia Dorong Pelaku Usaha di APEC Wujudkan Net Zero Emission 2060

Indonesia Dorong Pelaku Usaha di APEC Wujudkan Net Zero Emission 2060

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dalam forum APEC Business Advisory Council (ABAC) dalam rangkaian kunjungan kerja ke San Francisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan para pebisnis yang terlibat dalam APEC perlu mengupayakan terwujudnya Net Zero Emission (NZE) 2060.

Caranya, melalui percepatan transisi energi, penghentian penggunaan batu bara dan pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan untuk mencapai Net Zero Emission.

Menko Airlangga mengemukaan bahwa Indonesia perlu mengajak semua pihak untuk berkolaborasi melalui skema G to G, G to B dan B to B untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, blended finance dan kolaborasi konkrit lainnya.

“Tindakan dan kerja sama ini untuk mewujudkan komitmen dan tujuan bersama di kawasan Indo-Pasifik,” jelas Menko Perekonomian saat menghadiri forum APEC Business Advisory Council (ABAC) dalam rangkaian kunjungan kerja ke San Francisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11/2023).

Menko Airlangga hadir mewakili Presiden Indonesia, bersama dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Perdana Menteri Singapura, dan para Pimpinan 21 negara anggota APEC lainnya.

Kehadiran dalam forum tersebut menunjukkan komitmen Indonesia yang sangat kuat untuk mendukung tercapainya kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

APEC Kuasai 60% PDB Global

Forum ABAC diawali pidato dari Kamala Harris, Wakil Presiden AS. Wapres Harris menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 21 negara APEC menyumbang lebih dari lebih dari 60 persen PDB global.

Baca Juga  Ridwan Kamil Sudah Masuk Kosgoro, Golkar Menunggu

APEC, jelasna, menguasai separuh perdagangan global. Asia-Pasifik diproyeksikan menjadi kontributor terbesar pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan.

Kolaborasi antar pemerintah dan pelaku usaha merupakan hal yang mutlak untuk mengatasi tantangan-tantangan yang krusial dan mendesak.

Oleh karena itu, tema yang diambil dalam diskusi APEC Business Advisory Council (ABAC) tahun ini adalah Equity, Sustainability, dan Opportunity.

Pemulihan pascapandemi menawarkan peluang penting bagi anggota APEC untuk mendorong pertumbuhan inklusif.

“Kita dihadapkan pada tiga isu utama. Pertama, krisis iklim memerlukan tindakan kolektif yang tegas”.

“Kedua, teknologi yang sedang berkembang, seperti kecerdasan buatan generatif, memiliki peluang besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.”

“Namun perlu memperhatikan tata kelola etis dan dampaknya terhadap tenaga kerja. APEC dapat menjadi platform utama untuk berbagi pengetahuan di bidang ini”.

“Ketiga, inklusi ekonomi sangatlah penting. Pandemi Covid-19 memperlihatkan kerentanan kelompok yang terpinggirkan,” jelas Ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC Dominic Ng, dari East-West Bank.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life