Home » Ini 6 Ulasan Lengkap Mengapa Elektabilitas Prabowo-Gibran Tunjukkan Tren Naik

Ini 6 Ulasan Lengkap Mengapa Elektabilitas Prabowo-Gibran Tunjukkan Tren Naik

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read
Capres dan cawapres 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam acara HUT ke-13 Mata Najwa, Minggu (19/11/2023) malam. Foto: Tangkap layar siaran langsung acara

Hasil riset LSI Denny JA pada tanggal 6 hingga 13 November 2023 menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 ini tetap menguat, di tengah kritikan terhadap politik dinasti dan keputusan MK soal batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 40,3%.

Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 28,6%.

Sedangkan, posisi ketiga ketiga adalah Anies–Muhaimin yang merupakan pasangan nomor urut satu denga perolehan dukungan suara 20,3%.

Sementara itu, sebanyak 10,8% pemilih tidak menjawab dengan alasan belum memutuskan pilihan, rahasia, tidak tahu dan tidak ingin memberikan jawaban.

Data ini merupakan hasil riset terbaru dari LSI Denny JA yang digelar pada tanggal 6 hingga 13 November 2023. Hasil riset ini berjudul “90 hari menuju Pilpres : Yang Meroket dan Yang Terjungkal”.

Berikut enam faktor yang mendongkrak elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di tengah adanya kritikan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres dan cawapres.

1. Elektabilitas Prabowo secara individu memang juga naik

Pada bulan Januari 2023, elektabilitas Individu Prabowo sebesar 25,4%. Bulan Mei 2023 menjadi 33,9%.

Pada Juni 2023, elektabilitas Prabowo sebesar 34,3%. Juli 2023 sebesar 38,2%. Agustus 2023 sebesar 36,2%. September 2023 sebesar 39,8%. Oktober 2023 sebesar 36,5%.

Saat ini di bulan November elektabilitas Individu Prabowo berada di angka 41,1%. Terjadi kenaikan sebesar 4,6% dari bulan Oktober ke November 2023.

2. Prabowo dapat dukungan dari pemilih milenial

Jika dibedah, elektabilitas Prabowo menaik terbanyak di pemilih milenial. Pada bulan Oktober 2023, pemilih Prabowo dari kalangan milenial sebesar 36,9%.

Saat ini di bulan November 2023, pemilih milenial yang memilih Prabowo sebesar 41,6%.

Hal ini bisa terjadi karena Prabowo mengambil Cawapres dari kalangan milenial (Gibran Rakabuming Raka). Total pemilih milenial saat ini sebanyak 48,5 persen.

Di bulan Februari 2024 nanti, jumlah generasi milenial melampaui 50 persen.

Generasi milenial segera menjadi mayoritas pemilih Indonesia. Gibran Rakabuming Raka, Cawapres Prabowo adalah satu-satunya wakil generasi milenial dalam jajaran pasangan Capres-Cawapres 2024.

Hal yang tak kalah pentingnya, julukan gemoy untuk Prabowo itu menjadi viral disukai kalangan pemilih milenial (muda).

Sikap Prabowo yang rileks saja ketika diserang, dihujat, bahkan kadang berjoget dengan gayanya yang jenaka, itu sesuai dengan selera generasi milenial.

Prabowo tumbuh menjadi capres yang paling banyak dipilih generasi milenial.

3. Prabowo pun semakin populer di kalangan wong cilik

Ini juga kantong suara yang sangat besar. Data menunjukan terjadi peningkatan signifikan pemilih Prabowo di segmen pendidikan tamat SD kebawah dan segmen pendapatan di bawah dua juta perbulan ke bawah.

Baca Juga  Real Count KPU Sudah 64%, Prabowo-Gibran Masih Ungggul 57,45%

Segmen pendidikan tamat SD ke bawah yang memilih Prabowo pada bulan Oktober 2023 sebesar 38,0%. Pada bulan November 2023 menaik menjadi 45,9%.

Segmen pendapatan di bawah Rp2 juta perbulan yang memilih Prabowo pada bulan Oktober 2023 sebesar 36,2%. Saat ini bulan November 2023 naik menjadi 40,8%.

Seruan Prabowo melanjutkan program populis Jokowi (Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan lain sebagainya) semakin diketahui dan disukai publik.

4. Bekerjanya efek Gibran (Gibran’s effect)

Semakin di serang justru semakin populer. Karena diserang masif, Gibran dibicarakan mulai dari warung kopi hingga kampus, mulai dari Talk Show TV hingga Arisan Ibu-Ibu.

Serangan dan hujatan itu justru membantu Gibran semakin dikenal. Ia hanya dikenal 69,4% di bulan Oktober 2023. Tapi di bulan November 2023, ia menjadi 87,1%. Naik sekitar 18 persen hanya dalam waktu sebulan.

Serangan itu menjadi semacam marketing gratis yang dikerjakan oleh pihak lain, bahkan oleh kubu yang berseberangan dengannya.

Dari sisi angka kesukaan, tidak banyak berubah angka kesukaan terhadap Gibran. Ada penurunan sebesar 0.8%, dari Oktober sebesar 77.8%, menjadi 77.0% di bulan November 2023.

Tingkat kesukaan pada Gibran memang menurun di segmen pemilih terpelajar. Tapi di segmen pemilih kaum muda, dan pemilih yang puas dengan Jokowi – tingkat kesukaan pada Gibran justru menaik.

Secara total, menurun di sini dan menaik di sana, membuat tingkat kesukaannya secara agregat relatif stabil.

5. Gibran’s effect mulai mekar di berbagai segmen

Perlahan Gibran semakin mengambil suara di Jawa Tengah, generasi milenial dan publik yang puas terhadap Jokowi.

Di Jawa Tengah terdapat kenaikan dukungan signifikan terhadap Prabowo–Gibran.

Pada bulan Oktober 2023 pemilih Prabowo – Gibran sebesar 10,7%. Saat ini di bulan November 2023, menjadi 24,6%. Terjadi kenaikan dukungan sebesar 13,9%.

Di generasi milenial ada kenaikan 1,6%. Pada bulan Oktober 2023 pemilih di kalangan ini sebesar 36,9%. Di bulan November 2023 menjadi 38,5%.

Di pemilih yang puas terhadap Jokowi terjadi kenaikan sebesar 4,5%. Pada bulan Oktober 2023 di kalangan pemilih ini sebesar 37,9%. Saat ini di bulan November 2023, naik menjadi 42,4%.

6. Kritk Politik Dinasti Tidak Punya Efek Elektoral

Kritik dengan alasan dinasti, KKN, tidak kompeten untuk Gibran ternyata tak punya efek elektoral yang signifikan secara total.

Isu itu hanya populer di kalangan segelintir pemilih terpelajar, yang  memang menjauh dari Prabowo-Gibran. Tapi sisi positif Prabowo–Gibran mendatangkan pemilih tambahan dari segmen lain: anak muda, pemilih yang puas Jokowi, pemilih di Jawa Tengah dan sebagainya.

Tracking survei dari bulan Mei 2023 hingga November 2023 memperlihatkan Prabowo unggul atas Ganjar baik secara individu (Mei – Agustus) maupun simulasi pasangan (September – November).

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life