Home » Ini Faktor yang Mempengaruhi Harga Referensi CPO Turun di Periode 1-15 September

Ini Faktor yang Mempengaruhi Harga Referensi CPO Turun di Periode 1-15 September

by Junita Ariani
2 minutes read
Tandan Buah Segar Sawit. Foto: dok

ESENSI.TV - JAKARTA

Harga Referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk periode 1-15 September 2023 sebesar USD805,20 per MT.

Harga tersebut untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif BLU BPDP-KS atau Pungutan Ekspor (PE).

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso, BK CPO turun sebesar USD5,15 atau 1,85 persen. Dibanding periode 16-31 Agustus 2023.

“Penetapan harga tersebut tercantum dalam Kepmendag Nomor1646 Tahun 2023,” jelas Budi.

Selain itu, kata dia, minyak goreng (Refined, Bleached, and Deodorized/RBD palmolein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0 per MT.

“Saat ini, harga referensi CPO turun mendekati ambang batas sebesar USD680 per MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD33 per MT. Dan, PE CPO sebesar USD85 per MT untuk periode 1-15 September 2023,” kata Budi dalam keterangan pers, Jumat (1/9/2023), di Jakarta.

Budi mengatakan, penurunan harga tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya penurunan harga minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan bunga matahari.

Kemudian, pelemahan mata uang Ringgit Malaysia terhadap Dolar Amerika Serikat, penurunan permintaan minyak sawit. Serta pembebasan tarif bea masuk minyak kedelai dan bunga matahari oleh India.

Harga Refrensi Biji Kakao Meguat

Sementara itu, Harga Referensi biji kakao periode September 2023 ditetapkan sebesar USD3.439,72 per MT. Harga ini  menguat sebesar USD93,70 atau 2,8 persen dari bulan sebelumnya.

Baca Juga  Komisi VII DPR RI: Pemerintah Jangan Turuti Rekomendasi IMF Soal Kebijakan Ekspor Nikel

Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada September 2023 menjadi USD3.129 per MT. Naik USD92 atau 3,04 persen dari periode sebelumnya.

Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 10 persen.

Penguatan harga dan HPE biji kakao ini kata Budi, dipengaruhi adanya peningkatan permintaan biji kakao yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Dan, produktivitas biji kakao.

Terutama, di wilayah Afrika Barat akibat kurangnya pasokan pupuk, penyakit busuk buah, badai El Nino, serta cuaca buruk.

Di sisi lain, HPE produk kulit periode September 2023 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan HPE produk kayu periode September 2023 mengalami peningkatan pada beberapa jenis kayu.

Yaitu kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis merbau, sortimen lainnya jenis jati, dan dari hutan tanaman jenis sungkai.

Namun, beberapa jenis lainnya mengalami penuruanan, yaitu jenis kayu dalam bentuk keping atau pecahan (wood in chips or particel).

Kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman jenis acasia, sengon dan balsa, eucalyptus, dan lainnya.

Penetapan HPE biji kakao, produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor1645 Tahun 2023.

Tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email :junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life