Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2024 inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan (month to month/mom) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40.
Penyumbang inflasi terbesar pada April 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah transportasi. Tingkat inflasinya sebesar 0,93 persen mtm dengan andil 0,12 persen.
“Dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar, yaitu tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,06 persen, tarif angkutan antarkota 0,03 persen, dan tarif kereta api 0,01 persen,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Widyasanti, di Kantor BPS Pusat, Kamis (02/05/2024).
Meski demikian, tingkat inflasi April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu (year on year/yoy).
Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2024 terhadap April 2023) tercatat 3,0 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (April 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 1,19 persen.
Sumbangan Komoditas Lainnya
Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,14 persen. Emas perhiasan dengan andil inflasi 0,08 persen, tomat 0,04 persen, serta bawang putih 0,02 persen.
Sementara itu, terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi. Seperti, cabai merah dengan andil -0,14 persen, beras -0,12 persen dan telur ayam ras -0,06 persen.
Sementara itu, terdapat 34 provinsi mengalami inflasi secara bulanan. Sedangkan 4 provinsi lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua dan Papua Tengah sebesar 1,20 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Sumatera Barat sebesar -0,30 persen.
Inflasi Inti
Berdasarkan komponen, inflasi inti pada April 2024 sebesar 0,29 persen, secara dominan didorong oleh seluruh komponen terutama harga bergejolak.
Secara rinci, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng dan gula pasir.
Kemudian, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen.
Editor: Raja H. Napitupulu