Home » Jokowi Sampaikan Tiga Cara Jaga Stabilitas dan Perdamaian Kemitraan ASEAN–Jepang

Jokowi Sampaikan Tiga Cara Jaga Stabilitas dan Perdamaian Kemitraan ASEAN–Jepang

by Junita Ariani
2 minutes read
Presiden Jokowi menghadiri Sesi 2 KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang  di Hotel The Okura, Tokyo, Jepang, Minggu (17/12/2023). 

ESENSI.TV - TOKYO

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Bahkan menurut Presiden Jokowi, ASEAN memiliki modal kuat dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen yang menjadikannya tertinggi secara global. Dan, populasi terbesar ke-3 dunia yang setengahnya berusia di bawah 30 tahun.

“Namun modalitas tersebut akan sia-sia jika stabilitas dan perdamaian tidak terjaga. Sehingga kemitraan ASEAN–Jepang harus jadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian,” ujar Presiden.

Kepala Negara menyampaikan itu dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang.

KTT ini mengangkat tema “Partners for Peace and Stability & Regional and International Peace” yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, Minggu (17/12/2023).

Presiden menyampaikan tiga cara untuk menjaga stabilitas dan perdamaian. Pertama adalah kolaborasi yang inklusif di mana ASEAN ingin kawasan Indo-Pasifik dapat dipandang sebagai potensi kerja sama yang mendukung perdamaian.

“Karenanya, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan inisiatif kolaborasi inklusif lainnya perlu terus didorong. Saya menyambut baik rencana KTT Mekanisme Trilateral antara Jepang, RRT, dan Korea Selatan sebagai wujud habit of dialogue yang perlu terus dipupuk,” ucapnya.

Baca Juga  ASEAN Jadi Episentrum Pertumbuhan, Sekjen AIPA Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Parlemen

Perkuat Sentralisasi ASEAN

Kedua, penghormatan aturan hukum internasional. Presiden menyebut tragedi kemanusiaan di Palestina dan konflik di Ukraina adalah imbas tidak dipatuhinya hukum internasional.

“Kita harus mencegah konflik terbuka di kawasan dengan mematuhi hukum dan aturan internasional. Termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan,” ujar Presiden.

Cara ketiga menurut Presiden, dengan memperkuat sentralitas ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas kawasan yang telah teruji dan harus terus dijaga.

“Dukungan Jepang sebagai mitra ASEAN terus dibutuhkan termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar melalui pelaksanaan mekanisme troika,” jelasnya.

Ia pun meyakini upaya bersama ASEAN dan Jepang dapat mencapai tujuan bersama menuju keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bersama di kawasan.

“Mari terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita,” tuturnya.

Turut mendampingi Presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life