Home » Kalau Impor Terus, Petani Bisa Bangkrut dan Harga Pangan Semakin Dikendalikan Negara Lain

Kalau Impor Terus, Petani Bisa Bangkrut dan Harga Pangan Semakin Dikendalikan Negara Lain

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Hamparan sawah hijau di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Desa Buduk

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus meminta Pemerintah secara perlahan mengurangi impor dan meningkatkan produksi petani lokal, termasuk dengan memaksimalkan peran Badan Pangan Nasional.

Legislator Partai Golkar ini mendorong Pemerintah mulai fokus meningkatkan produksi pangan lokal untuk mencapai target kedaulatan pangan Indonesia.

Dia mengatakan, ketergantungan impor pangan Indonesia dan inflasi yang mulai terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, dalam jangka pendek, ketergantungan impor akan semakin merugikan petani, sehingga kehidupan petani akan semakin sulit.

Sedangkan, untuk jangka panjang potensi kenaikan harga bahan pangan akan terus bertambah besar, karena Indonesia akan semakin bergantung pada impor.

Bahkan kebutuhan pangan dasar masyarakat akan dikendalikan oleh negara lain di masa mendatang.

Tidak hanya dari sisi potensi lonjakan harga, kebijakan Pemerintah juga berpotensi bisa dikendalikan negara asing.

Kalau tidak patuh, maka pasokan pangan tidak akan dimasukkan ke Indonesia. Akibatnya, rakyat kelaparan.

Tidak akan ada lagi produk dari dalam negeri karena para petani sudah bangkrut lebih awal.

Jalankan Program Berbeda

Dia mengatakan Badan Pangan Nasional jangan hanya mereplika program kerja yang sudah dijalankan oleh Kementerian dan Lembaga Lain, tanpa ada program khusus yang berbeda.

“Kami mengingatkan agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak membuat program-program yang sudah ada, bahkan sama dengan di Kementerian dan Lembaga (K/L) lain,” ujarnya.

Baca Juga  Pantau Emisi Gas Buang, Kemenperin Wajibkan Industri Rayon Viskosa Pasang CEMS

Alien menegaskan, Bapanas harus menjadi solusi hadapi krisis pangan Indonesia.

“Oleh karenanya, dengan anggaran yang besar, Bapanas harus bisa membuat program yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dan nyata,” tulisnya, dalam laman IG golkar.indonesia.

Vietnam, ujarnya, salah satu negara eksportir beras ke Indonesia rencananya akan memangkas nilai ekspor secara signifikan pada 2030.

Kurangi Impor Perlahan

Sebelumnya, Politisi Golkar itu menyoroti ketergantungan impor pangan Indonesia dinilai cukup tinggi.

Dia mendorong pemerintah untuk mulai mengurangi ketergantungan impor bahan pangan secara perlahan.

Ia meminta pemerintah beralih ke produksi pangan lokal dan optimistis Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

“Saya mengharapkan bahwa Indonesia bisa mandiri (secara pangan), bisa berdiri sendiri,” ujar Anggota DPR RI Fraksi Golkar itu yang dilansir dari TVR Parlemen.

Alien Mus optimis dengan kondisi Indonesia yang subur dan makmur dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dengan kualitas terbaik.

Ada beberapa komoditas pangan yang masih diimpor selama Maret hingga Mei 2023.

Yakni kedelai, beras, bawang putih dan komoditas pangan lain.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life