Home » Kejayaan dan Kehancuran Mataram di Jawa

Kejayaan dan Kehancuran Mataram di Jawa

by Achmat
1 minutes read
Peta Mataram

Kerajaan Mataram, yang memiliki sejarah panjang dan beragam, menjadi salah satu kerajaan terpenting di Pulau Jawa. Kerajaan Mataram Kuno, didirikan pada abad ke-8 Masehi, merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang pesat di Pulau Jawa. Mataram Kuno terkenal dengan prasasti batu dan relief candi yang menggambarkan kehidupan dan kepercayaan masyarakatnya.

Mataram mencapai kejayaannya di bawah Dinasti Syailendra pada abad ke-8 hingga ke-9. Candi Borobudur, sebagai monumen Buddha terbesar di dunia, dibangun pada masa ini dan menjadi bukti keberhasilan Mataram dalam mendukung perkembangan agama Buddha. Mataram mengalami masa keemasan pada abad ke-16 di bawah pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma. Pada masa ini, Mataram menjadi pusat kebudayaan, dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat, seni pertunjukan, dan sastra Jawa.

Selama periode ketidakstabilan politik, pusat kekuasaan Mataram dipindahkan ke Kartasura pada abad ke-17. Pada masa itu, Mataram mengalami tekanan dari VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) Belanda yang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Mataram dibagi menjadi dua wilayah: Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta. Pembagian ini bertujuan untuk mengakhiri konflik internal dan menjaga keseimbangan kekuasaan di Pulau Jawa.

Baca Juga  Perang Dingin : Persaingan Ideologi

Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta melibatkan diri dalam perlawanan terhadap kolonialisasi Belanda. Ratu Amangkurat I dari Mataram terlibat dalam Pemberontakan Javanese Trunojoyo (1674-1681) sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap kebijakan kolonial. Mataram memberikan kontribusi besar terhadap kebudayaan Jawa, termasuk seni tari, wayang kulit, dan seni musik gamelan. Seni ini terus dijaga dan diperkaya oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.

Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta masih mempertahankan bentuk monarki konstitusional hingga sekarang. Kesultanan Yogyakarta khususnya memiliki posisi khusus dalam sistem pemerintahan Indonesia, diakui oleh pemerintah sebagai wilayah otonom dengan hak istimewa.

Masa Kini dan Pariwisata

Kawasan Yogyakarta dan Solo (Surakarta) menjadi tujuan wisata utama dengan peninggalan sejarah seperti Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, serta Candi Prambanan dan Borobudur yang masih memukau wisatawan dari seluruh dunia. Kerajaan Mataram, dengan sejarahnya yang panjang dan warisan budayanya yang kaya, terus memberikan inspirasi dan memainkan peran penting dalam kehidupan budaya dan politik di Pulau Jawa, Indonesia.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life