Ekonomi

Kendalikan Inflasi, Airlangga Terapkan Kebijakan 4K

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengendalikan inflasi dengan menerapkan strategi kebijakan 4K. Yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

“Sesuai dengan strategi kebijakan dari keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” ujarnya, baru-baru ini.

Hal itu, terutama bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil, sehingga inflasi tetap terjaga, katanya.

4 Langkah Kebijakan

Ia mengatakan, penerapan strategi kebijakan 4K dilakukan melalui beberapa hal.

Pertama, stabilisasi harga untuk mengatasi kenaikan harga dalam jangka pendek melalui penyaluran SPHP, bantuan pangan.

Juga termasuk gerakan pangan murah di seluruh daerah, telah berhasil menahan kenaikan harga pangan lebih tinggi.

Kedua, peningkatan produksi domestik. Diantaranya diupayakan melalui program pompanisasi, penambahan alokasi pupuk subsidi, maupun akses pembiayaan untuk sektor pertanian.

Ketiga, memastikan kelancaran distribusi pangan di seluruh wilayah Indonesia. Antara lain melalui program fasilitasi distribusi pangan pada 10 komoditas pangan strategis oleh Badan Pangan Nasional.

Juga mengoptimalkan pemanfaatan tol laut khususnya untuk daerah-daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Sedangkan dari sisi fiskal pusat, dukungan dan sinergi antar Kementerian/Lembaga juga perlu dioptimalkan.

Kesinambungan Pasokan

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan beberapa hal yang ditekankan dalam pengendalian inflasi dan perlu untuk dilanjutkan. Yakni kesinambungan pasokan domestik yang merupakan kunci utama untuk menjaga stabilitas harga di seluruh daerah. Dan penyediaan data pangan yang akuntabel.

Saat ini telah tersedia data harga secara real time dan akurat. Namun, data pasokan pangan saat ini masih dalam pengembangan.

“Pengembangan dari neraca pangan ini menjadi penting. Dari Badan pangan akan mempersiapkan terkait dengan hal kedua yaitu penyediaan data pangan yang akuntabel. Dengan adanya neraca pangan maka stabilisasi harga di daerah bisa lebih termonitor,” imbuh dia.

Raja H. Napitupulu

Recent Posts

Perbedaan Batuan dan Mineral Yang Kamu Perlu Tau

Batu dan mineral merupakan dua hal yang saling terkait namun memiliki perbedaan mendasar. Keduanya adalah…

3 hours ago

Sikap ‘Mencla Mencle’ Menkominfo Dinilai Hina Presiden Jokowi

Sikap ‘mencla-mencle’ Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi terkait rencana pemerintah yang menyatakan…

3 hours ago

Gotion Penuhi Kebutuhan Pengguna Wuling Indonesia

Gotion, perusahaan pemasok baterai asal Tiongkok, telah resmi bekerja sama dengan Wuling dan DFSK. Kerjasama…

5 hours ago

Netizen Kecewa Golkar Pilih Bobby Nasution Jadi Calon Gubsu

Netizen menyatakan kecewa pasca pemberian surat dukungan DPP Partai Golkar kepada Bobby Nasution sebagai bakal…

5 hours ago

Kemenko Polhukam: Masih Ada Daerah yang Alami Kendala Anggaran Pilkada Serentak 2024

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) melalui Desk Pemilu dan Pilkada Serentak 2024…

6 hours ago

Kemenlu: Gencatan Senjata tetap Prioritas

Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza tetap menjadi prioritas utama di…

7 hours ago