Home » Kirim Tanda Bahaya, Sekjen António Guterres Minta Pasukan Dewan Keamanan PBB Turun ke Gaza

Kirim Tanda Bahaya, Sekjen António Guterres Minta Pasukan Dewan Keamanan PBB Turun ke Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Seorang anak mencari barang di reruntuhan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza. Foto: UNRWA/Ashraf Amra

ESENSI.TV - JAKARTA

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa bangsa untuk segera bertindak mengentikan mencegah agar bencana kemanusiaan di Gaza tidak semakin parah.

Dewan Keamanan PBB juga diminta menurunkan pasukan untuk bersatu dalam upaya melakukan gencatan senjata kemanusiaan penuh antara Israel dan militan Palestina.

Permintaan ini disampaikan Sekjen PBB kepada Dewan Keamanan dengan mengutip  Pasal 99 yang terdapat dalam Bab XV Piagam PBB.

Surat itu dikirim ke Presiden Dewan Keamanan di New York pada Rabu (6/12/2023) dini hari.

Dalam keterangannya kepada wartawan bersamaan dengan surat tersebut, Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Guterres merasa terdorong untuk menerapkan pasal 99, sejak menjabat pada tahun 2017.

Dujarric menjelaskan langkah tersebut diambil Sekjen PBB mengingat besarnya korban jiwa di Gaza dan Israel, dalam waktu yang begitu singkat.

Dia menggambarkan penggunaan Pasal 99 sebagai langkah konstitusional dramatis yang diharapkan Guterres akan memberikan tekanan lebih besar pada Dewan Keamanan dan komunitas internasional pada umumnya untuk menuntut gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.

“Saya pikir ini bisa dibilang merupakan seruan yang paling penting. Menurut pendapat saya, ini adalah alat paling ampuh yang dia (Sekretaris Jenderal) miliki.” jelas Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB, dalam keterangan resmi PBB, dikutip Kamis (7/12/2023).

Pertempuran Lebih Dari 8 Minggu

Dalam suratnya kepada ketua Dewan, Guterres mengatakan pertempuran selama lebih dari delapan minggu telah menciptakan penderitaan manusia yang mengerikan, kehancuran fisik dan trauma kolektif di seluruh Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

Baca Juga  PBB Sahkan Resolusi Pro Palestina, DPR: Ini Menelanjangi Wajah Hipokrit Barat dan Standar Ganda

Guterres menyoroti lebih dari 1.200 orang dibunuh secara brutal oleh militan Palestina pada tanggal 7 Oktober, termasuk 33 anak-anak, dan 130 orang masih ditawan.

“Mereka harus segera dibebaskan tanpa syarat. Laporan kekerasan seksual selama serangan ini sangat mengerikan”, tambah Sekjen PBB.

Di sisi lain, Israel terus menargetkan pejuang Hamas. Dia mengatakan warga sipil di seluruh Jalur Gaza menghadapi bahaya besar, dengan lebih dari 15.000 orang dilaporkan tewas, lebih dari 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

Sekitar 80 persen warga Gaza mengungsi, dan lebih dari 1,1 juta orang mencari perlindungan di tempat penampungan badan pengungsi Palestina (UNRWA).

Perang Terjadi Sejak 7 Oktober

Sejak serangan teror tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas di Israel selatan dan pemboman serta operasi darat yang dilakukan pasukan Israel di Jalur Gaza, Dewan Keamanan mengeluarkan satu resolusi pada pertengahan bulan November, setelah empat upaya gagal untuk mencapai konsensus sebelumnya, yang menyerukan tindakan segera. dan jeda kemanusiaan yang diperpanjang.

Setelah jeda permusuhan selama seminggu di mana sekitar 240 sandera yang ditahan oleh militan di Gaza ditukar dengan tahanan Palestina, pertempuran dimulai lagi pada tanggal 1 Desember, yang membuat Sekretaris Jenderal menyatakan penyesalannya yang mendalam.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life