Home » Komisi XI DPR RI Tuding Pemerintah Gagal Wujudkan Swasembada Beras

Komisi XI DPR RI Tuding Pemerintah Gagal Wujudkan Swasembada Beras

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi beras. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah mengatakan lonjakan harga beras yang terjadi saat ini termasuk tertinggi yang pernah terjadi sepanjang sejarah.

Dia mengatakan lonjakan harga beras menjadi bukti kegagalan Pemerintah dalam menghadirkan swasembada beras karena pada akhirnya ketersediaan beras dalam negeri bergantung pada impor.

“Memang persoalannya itu kan dari sisi produksi, barangnya, dan ini kan dimulai dari kegagalan Pemerintah melakukan swasembada beras. Karena gagal (swasembada beras lalu) bergantung kepada impor,” jelasnya saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi XI di Batam, Kepri, Sabtu (2/3/2024).

“Bergantung kepada impor ini menyangkut masalah harga, masalah ketersediaan berasnya dari negara-negara itu. Di situ yang akhirnya bisa menyebabkan tidak seimbangnya antara permintaan dan penawaran,” sambung Hidayatullah

“Karena gagal (swasembada beras lalu) bergantung kepada impor. Bergantung kepada impor ini menyangkut masalah harga, masalah ketersediaan berasnya dari negara-negara itu,” tambahnya lagi.

Dari sisi Bank Indonesia, Hidayatullah menilai sudah maksimal upaya yang dilakukan BI.

Namun, persoalan kenaikan harga beras ini merupakan persoalan stok, di mana adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Meskipun saat ini berdasarkan informasi, menurutnya, seolah-olah stok tetap ada, namun hal ini tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Baca Juga  Presiden Jokowi Cek Harga Beras di Ngawi, Beras Bulog Rp9.200 per Kg

“Kalau stok ada gak mungkin harga naik, kan hukum alam tidak bisa diakalin. Artinya, kalau memang barang gak ada pasti otomatis harganya akan naik, kecuali spekulan-spekulan bermain”.

“Kalau spekulan bermain kan Pemerintah yang berkuasa gampang saja menurut saya. Jadi, saya lebih cenderung ini masalah ketersediaan stok,” ungkapnya.

Siapkan Persediaan Pangan

Dia meminta Pemerintah harus bersungguh-sungguh menyiapkan persediaan pangan. Jangan hanya untuk 4 sampai 5 bulan saja, melainkan untuk setahun.

Sehingga, persoalan klasik di mana terjadi kenaikan harga pangan jelang hari-hari besar tidak terjadi setiap tahun.

“Asal ada hari besar otomatis harga naik, otomatis harga naik begitu. Jadi, saya kira ini masalah mudah, uang ada, tingkatkan produksi kekurangannya baru dari impor”.

“Saya kira beberapa tahun kalau fokus untuk sektor pangan ini itu bisa (swasembada pangan). Untuk Indonesia yang semuanya tersedia, lahannya subur, dan APBN nya mendukung, tinggal kesungguhannya saja,” tandasnya.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life