Home » Korban Perang Terus Bertambah, PBB: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

Korban Perang Terus Bertambah, PBB: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Anak-anak Palestina yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Al Shifa hospital Gaza, pekan ini. Foto: WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Situasi warga Gaza semakin memburuk selama perang yang mulai terjadi pada 7 Oktober lalu. Otoritas kesehatan di Gaza memperkirakan setidaknya 15.523 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam eskalasi terbaru ini.

Data Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat/UNRWA) menyebutkan masih banyak lagi yang hilang, mungkin di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan.

Sementara itu, dari pihak Isreal, jumlah korban tewas mencapai 1.200 orang dan 240 orang masih disandera oleh kelompok Hamas yang terjadi pada tanggal 7 Oktober lalu.

Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNWRA, hampir 1,9 juta orang – lebih dari 85 persen populasi di Gaza – telah mengungsi di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Hampir 1,2 juta pengungsi internal telah menemukan perlindungan di 156 instalasi UNRWA di lima provinsi di Jalur Gaza, termasuk Utara dan Kota Gaza, kata badan PBB tersebut.

Laporan tersebut juga mengonfirmasi bahwa setidaknya 19 rekan lainnya telah tewas dalam serangan udara, sehingga totalnya menjadi 130 orang sejak 7 Oktober.

Berbicara dari kota selatan Rafah, Dr Rick Peeperkorn, Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Pendudukan Palestina, menggambarkan pertumpahan darah lebih lanjut setelah dimulainya kembali pemboman Israel pada Jumat lalu.

Baca Juga  Bertemu Presiden Zelenskyy, Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina dan Rusia

“Situasinya semakin buruk dari waktu ke waktu. Maksud saya, ada pengeboman intensif yang terjadi di mana-mana dan termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah.”

Menggaungkan kekhawatiran tersebut, juru bicara Dana Anak-anak PBB James Elder mengutip hukum kemanusiaan internasional yang mewajibkan militer untuk mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil.

Tidak dapat diterima jika secara sepihak menyatakan bahwa mereka harus pergi ke tempat yang disebut zona aman, padahal zona tersebut sebenarnya adalah trotoar atau bangunan setengah jadi tanpa air, tempat berlindung atau sanitasi.

“Bukan zona aman jika hanya bebas dari bombardir, karena ada beberapa zona yang belum,” jelas Elder.

Jumlah Korban Terus Bertambah

Pembaruan kemanusiaan ini terjadi ketika kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, melaporkan bahwa antara sore hari tanggal 3 Desember dan sore hari tanggal 4 Desember setidaknya 349 warga Palestina tewas dan 750 lainnya luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza.

Tiga tentara Israel juga tewas, menurut sumber-sumber Israel, kata OCHA dalam laporan darurat terbarunya.
Para perempuan memanggang roti di tengah reruntuhan bangunan di Khan Yunis, Gaza selama jeda kemanusiaan baru-baru ini.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life