Home » Kutuk Penodaan Al Quran di Belanda dan Swedia, Malaysia Tegaskan Ini!

Kutuk Penodaan Al Quran di Belanda dan Swedia, Malaysia Tegaskan Ini!

by vera bebbington
2 minutes read
PM Malaysia Anwar Ibrahim/Bernama

ESENSI.TV - JAKARTA

Gelombang protes terhadap penistaan Al Quran di Belanda dan Swedia memicu kecaman dari berbagai umat Islam di dunia.

Terbaru, Pemerintah Malaysia mengutuk keras insiden penodaan Al Quran di Den Haag, Belanda, Minggu (22/1) oleh Edwin Wagensveld, ekstremis anti Islam dan pemimpin sayap kanan.

Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia, di Putrajaya, Jumat (26/1), menegaskan kefanatikan, rasisme dan segala bentuk penodaan terhadap kitab suci agama apa pun tidak dapat diterima dan harus dikutuk.

“Hak atas kebebasan berekspresi memiliki tanggung jawab dan tidak boleh disalahgunakan,” tulis Kemlu, dilansir Al Jazeera, Sabtu (28/1).

Sebelumnya, Sabtu (21/1), terjadi pembakaran salinan Al Quran oleh kelompok ekstrem sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan di luar Kedubes Turki, Stockholm, Swedia.

Aksi ini dilindungi polisi dan izin dari Pemerintah Swedia, karena dinilai bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Kemudian, Minggu (21/1), politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia PEGIDA, Edwin Wagensveld merobek sejumlah halaman Al Quran di Den Haag.

Video Wagensveld di Twitter menunjukkan ia sedang membakar sobekan halaman kitab itu di dalam panci.

Kemlu Malaysia juga meminta PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OIC) dan Dewan Hak Asasi Manusia (Human Rights Council) segera mengatasi masalah ini.

Baca Juga  Viral! Lagu Hello Kuala Lumpur Mirip Halo-Halo Bandung

Pada Kamis (25/1), Kemlu Malaysia juga sudah memanggil utusan pemerintah Swedia untuk menyatakan “keberatan dan kekecewaan” terhadap Swedia karena tidak mengambil langkah menghentikan Rasmus Paluda.

Kemlu Malaysia juga mendesak Swedia untuk mengambil “langkah serius untuk memerangi segala bentuk kekerasan dan kebencian terhadap Islam”.

Protes di Kedubes Belanda-Swedia

Media lokal di Malaysia melaporkan bahwa kelompok pengunjuk rasa berkumpul pada Jumat pekan ini di kantor kedutaan Swedia dan Belanda.

Jurnalis Al Jazeera, Florence Looi, melaporkan dari Kuala Lumpur, bahwa kemarahan massa di Malaysia yang ditimbulkan oleh aksi pembakaran Al Quran tidak berkurang.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mempertimbangkan masalah ini dan menegaskan penodaan Al Quran adalah tindakan keji, kejahatan kebencian, dan provokasi besar bagi umat Islam di seluruh dunia.

Azmi Abdul Hamid, Presiden Dewan Konsultatif Malaysia untuk Organisasi Islam, mengatakan akan ada konsekuensi internasional atas apa yang telah terjadi.

“Anda tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah masalah kecil. Ini akan memiliki dampak internasional,” katanya.

*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life