Indonesia dikenal sebagai surga tanaman herbal. Banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Di antaranya adalah Daun Pecu Kuda yang ternyata dapat menjadi bahan baku obat pereda sakit tenggorokan.
Inovasi ini berhasil diciptakan oleh empat mahasiswa dari Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Yakni Insyaf Abdi Agung Muhammad, Mas’uliyatin Nafilah, Filah Ma’mala, dan Jihan Aura.
Di bawah bimbingan dosen Fakultas Vokasi, Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D. Mereka melakukan penelitian berjudul “Herbs Co-Spray: Inovasi Cough Spray Pelega Tenggorokan Berbahan Dasar Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis)”.
Keempat mahasiswa ini juga berhasil memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Kemdikbud.
Insyaf mengatakan, daun pecut kuda memiliki kandungan alkaloid, tanin, dan saponin. Zat-zat tersebut mampu melegakan atau meredakan sakit tenggorokan.
“Radang tenggorokan disebabkan adanya penyakit lain seperti, batuk, flu, dan demam. Biasanya radang tenggorokan sering diabaikan. Karena kebanyakan penderita baru mengobati radang saat parah atau tidak lagi bisa menelan makanan,” jelasnya.
Mahasiswa D4 Pengobat Tradisional angkatan 2021ini mengatakan, radang tenggorokan bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, cuaca, alergi, hingga iritasi.
Insyaf mengatakan, supaya lebih mudah digunakan, pihaknya melakukan inovasi untuk penggunaan daun pecut kuda tersebut.
“Untuk mempermudah kegiatan sehari-hari, kami memutuskan membuat inovasi obat pereda sakit tenggorokan dalam bentuk spray atau semprot. Penggunaan spray bisa menjadi solusi yang lebih praktis, kekinian, dan efisien untuk membantu meredakan batuk,”jelasnya, Selasa (12/10/2023).
Penggunaan Daun Pecut Kuda
Insyaf mengatakan, penggunaan daun pecut kuda cukup gampang. Pertama, kocok terlebih dahulu herbs cough spray. Kemudian semprotkan langsung ke dalam tenggorokan melalui mulut tanpa perlu mengambil napas.
Sampai saat ini kata dia, belum ada obat semprot berbahan daun pecut kuda. Hal ini menjadi peluang untuk dipasarkan. Selain itu, harganya juga relatif terjangkau bagi masyarakat.
Namun selain itu, ada tantangan yang harus mereka hadapi dalam memasarkan daun pecut kuda ini. Misal perlunya edukasi dan promosi di masyarakat agar mudah diterima serta adanya kompetitor ternama yang menjual produk sejenis.
“Selain itu, karena produk kami berbahan herbal yang tidak menggunakan pengawet. Kami masih kesulitan dalam menentukan bahan untuk memperpanjang usia produk,” ujarnya.
Di balik peluang dan tantangannya, obat semprot hasil inovasi Insyaf dan tim juga mengandung berbagai manfaat. Antara lain mempermudah masyarakat dalam meredakan batuk dan aman dikonsumsi dari rentang usia empat tahun sampai dewasa.
“Semoga produk Herbs Co-Spray yang kami tawarkan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Khususnya yang memiliki masalah dengan sakit tenggorokan. Selain itu, pesan untuk teman-teman, jangan pernah takut untuk bermimpi. Sebab hal-hal besar bermula dari mimpi. Lalu, senantiasa percaya Tuhan selalu bersama kita,” pungkas Insyaf. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu