Home » Malam Satu Suro Gak Boleh Banyak Bicara, Mitos atau Fakta?

Malam Satu Suro Gak Boleh Banyak Bicara, Mitos atau Fakta?

by Administrator Esensi
2 minutes read
mitos malam satu suro

ESENSI.TV - JAKARTA

Malam satu suro atau Tahun Baru Islam jatuh pada 18 Juli 2023 atau 1 Muharram 1445H. Malam itu disebut-sebut sakral dan mistis. Namun, inilah makna dan mitos yang dipercaya oleh masyarakat.

Menurut kalender Jawa-Islam Suro diartikan sebagai bulan yang pertama. Penyebutan kata ‘suro’ bagi orang Jawa ialah bulan Muharam dalam kalender Hijriah. Kata tersebut berasal dari kata ‘Asyura’ dalam bahasa Arab dan dicetuskan oleh pemimpin Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung.

Identik Suasana Mistis

Dirangkum dari berbagai sumber, malam satu suro identik dengan suasana mistis dan sakral. Di beberapa daerah Jawa, ada ritual khusus yang dilakukan. Sebut saja kebo bule di Keraton Solo.

Bagi orang Jawa di beberapa daerah, bulan suro dianggap menyeramkan dan penuh bencana.  Gambaran malam satu suro selalu seram karena dipecayai sebagai bulannya makhluk gaib. Kalau sahabat esensi percaya gak sih? Simak mitos dan fakta malam satu suro.

Mitos Malam Stau Suro

Diluar dari fakta-fakta yang ada pada malam satu suro, disini sahabat esensi juga akan dijelaskan apa saja mitos-mitos dari malam satu suro tersebut.

1. Tapa bisu atau tak boleh berbicara

Hal yang dilarang untuk dilakukan pada malam satu suro ialah dilarang berbicara sesuatu yang tidak penting, sesuatu yang buruk, hingga memanjatkan doa buruk. Hal ini karena pada malam tersebut diyakini bulan Suro segala ucapan dikabulkan.

Baca Juga  The Lord of the Rings: Epik Fantasi yang Merevolusi Dunia Perfilman

2. Larangan Membangun Rumah di Malam Satu Suro

Masyarakat Jawa khususnya di Solo dan Yogyakarta, ada larangan malam satu Suro seperti membangun rumah. Hal ini dipercaya membawa kesialan bagi si pemilik rumah dikemudian hari. Seperti akan mendatangkan sakit, penderitaan, seretnya rezeki, dan lain sebagainya.

3. Ada Larangan Keluar Rumah di Malam Satu Suro

Keluar rumah di malam satu Suro dilarang karena beberapa alasan. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, masyarakat Jawa mempercayai jika arwah leluhur yang sudah meninggal akan datang kembali ke rumah keluarganya pada malam satu Suro.

4. Tidak Menggelar Pernikahan

Orang tua Jawa percaya bahwa menikahkan anaknya di bulan Suro akan mendatangkan kesialan. Namun beberapa orang mengatakan bahwa hal ini adalah mitos belaka. Alasannya, jika masyarakat mengadakan pesta pernikahan pada malam 1 Suro dianggap menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi.

Di malam satu Suro, sebenarnya beberapa orang Jawa Islam percaya, ini momen yang tepat mendekatkan diri kepada Tuhan, Allah SWT  dengan cara membersihkan diri serta melawan nafsu manusiawinya. Hal ini yang menjadi landasan untuk tidak melakukan aktivitas lain selain beribadah dimalam tersebut.

 

Editor : Firda Nursyafira / Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life