Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo mengatakan, talent scouting atlet akan diterapkan sejak usia dini. Menpora akan berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk talent scouting di institusi pendidikan. Hal ini disampaikan Dito saat ditemui di Gedung Kemenpora RI, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
“Jadi, biasanya kalau di negara maju itu anak-anak usia dini sudah dikasih berenang, gymnastic, atletik. Ini justru yang diinginkan bapak Presiden. Bahwa talent scouting untuk atlet ini diterapkan sejak usia dini. Ini salah satu yang akan dikolaborasikan dengan Kemendikbud” ujar Dito.
Talent scouting atau pencarian bakat ini merupakan salah satu tugas penting dari Presiden Joko Widodo pada Menpora baru. Kolaborasi Menpora dan Kemendikbud diharapkan dapat menghasilkan potensi-potensi atlet baru di usia dini.
“Untuk olahraga, diadakannya talent scouting di tingkat berbasis pendidikan dari usia dini. Dari SD (Sekolah Dasar) sampai Universitas. Untuk regional, dari tingkat paling bawah, desa sampai kota.” jelas Dito.
Atlet Cilik Indonesia Berprestasi
Saat ini, banyak atlet cilik Indonesia yang berprestasi di kancah internasional.
Adeeva Afsheen Myesha atau Neng Ozil, atlet BMX cilik berumur 7 tahun yang sudah menjuarai beberapa kompetisi. Terbaru, pada Agustus 2022, Ozil berhasil menjadi juara pertama di Malaysia International BMX Race.
Selanjutnya. ada Nusrtdinov Zayan Fatih, atlet cilik berkuda. Ia baru-baru ini menjalani 3 kejuaraan berkuda dalam pertandingan nasional, elite, dan internasional sejak Desember 2022. Salah satunya, Kejuaraan Berkuda Indoor Beukers 2022 di Belanda. Ia berhasil meraih peringkat kedua di kelas Show Jumping 110, bersaing dengan 42 peserta dari berbagai negara.
Banyak potensi yang dimiliki anak-anak Indonesia. Potensi ini perlu didukung dengan pemberdayaan yang tepat dari pemerintah.
Tugas Penting Kepemudaan
Terkait tugas penting, Menpora Dito juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi ingin perubahan pemuda. Perubahan ini mengarah pada entrepreneurship kewirausahaan.
“Untuk kepemudaan, Pak Presiden ingin arah perubahan pemuda melalui Kemenpora ini lebih ke arah entrepreneurship kewirausahaan dan juga sektor kreatif dan profesionalitas, serta kerelawanan. Jadi sukarela. Nanti seperti ikut jadi panitia di event-event nasional, di PMI (Palang Merah Indonesia), atau di bencana.” tambahnya.
Lebih lanjut, Dito menjelaskan, Kemenpora tidak hanya fokus di program internal, tetapi juga bisa kreatif dan kolaborasi lintas kementerian.
“Intinya, untuk mengejar semua 3 poin besar dari pak Presiden yang kami lakukan di Kemenpora hari ini adalah mengedepankan orchestrator dan dirigen. Kemenpora tidak hanya fokus di program internal kita, seperti anggaran. Tapi kita juga harus bisa kreatif jadi orkestrasi untuk sektor pemuda dan olahraga itu lintas kementerian. Karena mungkin kita masih muda, dituntut lebih banyak kolaborasi.” tutup Dito.
Dito Aritedjo dilantik Presiden Joko Widodo pada 3 April lalu. Menpora Dito menjadi Menteri termuda di Kabinet Presiden Jokowi saat ini. Ia menggantikan Zainudin Amali yang mundur setelah memutuskan untuk fokus menjadi pengurus sepak bola Indonesia melalui PSSI.
Editor: Addinda Zen/Raja H. Napitupulu
addindazen@esensi.tv