Setelah 15 tahun menggunakan ‘Calibri’ sebagai font default, Microsoft umumkan font default baru. ‘Aptos’ terpilih menjadi font default terbaru Microsoft. Aptos memiliki jenis huruf sans-serif baru yang terinspirasi oleh jenis huruf Swiss di pertengahan abad ke-20. Tidak mendadak, rancangan penggantian font ini telah dilakukan Microsoft sejak 2021 lalu. Aptos sebelumnya dikenal juga sebagai font ‘Bierstadt’.
Si Daniels, Manajer Program Utama di Microsoft, melalui sebuah blog menyampaikan, Aptos akan muncul untuk Word, Outlook, Powerpoint, dan Excel.
“Hari ini kami memulai fase terakhir dari perubahan besar ini, di mana Aptos akan mulai muncul sebagai font default baru di Word, Outlook, PowerPoint, dan Excel untuk ratusan juta pengguna. Selama beberapa bulan ke depan, ini akan menjadi default untuk semua pelanggan kami,” tulis Si Daniels.
Desain Font Aptos Microsoft Lebih Humanis
Aptos menjadi salah satu dari lima pilihan font default lain. Adapun pilihan lainnya adalah, font Grandview, Seaford, Skeena, dan Tenorite. Meski begitu, font lain yang tidak terpilih tetap tersedia di Microsoft Office.
Nantinya, Aptos akan muncul di menu dropdown sebagai ‘Bierstadt’ untuk memudahkan pengguna yang sudah terbiasa dengan nama font tersebut.
Sebagai informasi, font default merupakan font yang muncul ketika pengguna melakukan copy paste tulisan dari sumber tertentu. Saat ini, font yang muncul merupakan font Calibri. Font Calibri menjadi font default Microsoft Office sejak 2007 menggantikan Times New Roman.
Aptos merupakan karya ciptaan Steve Matteson, seorang desainder tipografi terkenal. Steve juga menciptakan font Segoe UI sebelumnya. Font tersebut digunakan juga untuk font interface Windows. Steve memberikan sentuhan humanis pada desain Aptos. Ia ingin Aptos memiliki daya tarik universal. Ia bermaksud membuat font Aptos tidak terlalu mekanis dan kaku.
Aptos akan menjadi bagian dari rangkaian fitur yang lebih luas hadir di Microsoft 365. Pembaruan ini disebut sebagai pengabdian pada pengguna Microsoft 365. Meski begitu, pengguna tetap bisa memilih font sesuai selera melalui pengaturan.
Editor: Dimas Adi Putra