Home Âğ Strawberry Generation Manja dan Mudah Menyerah, Benarkah?

Strawberry Generation Manja dan Mudah Menyerah, Benarkah?

by Addinda Zen
2 minutes read
Ciri Strawberry Generation

ESENSI.TV - JAKARTA

Setelah istilah sandwich generation, kali ini muncul istilah strawberry generation. Istilah ini ditujukan untuk generasi Y atau orang-orang yang lahir dalam rentang waktu setelah tahun 1980an. Istilah strawberry generation diketahui pertama kali muncul di Taiwan, China untuk mendeskripsikan generasi muda yang tidak bisa menghadapi tekanan sosial.

Layaknya stroberi, trawberry generation atau generasi stroberi mengartikan bagus di luar, tetapi rapuh di dalam. Generasi ini sering dikaitkan dengan sifat manja, tidak bertahan di kondisi sulit, dan egois. Tidak semua generasi Y merupakan generasi stroberi.

Kemakmuran orang tua dan cara pengasuhan disebut-sebut sebagai faktor yang mempengaruhi sifat stroberi tersebut. Dikutip dari BFI, dalam bukunya berjudul ‘Strawberry Generation’ oleh Prof. Rhenald Kasali, disebut bahwa generasi ini memiliki ide cemerlang dan kreativitas tinggi. Seiring dengan hal tersebut, generasi ini juga mudah menyerah, lamban, dan pesimis.

Pola Asuh Pengaruhi Sifat Strawberry Generation

Disebutkan, beberapa pola asuh yang salah dapat menghasilkan generasi stroberi. Beberapa contoh kesalahan pola asuh anak, yaitu kurangnya memberi tantangan pada anak. Memberikan segala sesuatu yang anak inginkan menjadi awal mula sifat cepat menyerah. Sebagai orang tua, perlu memberikan pembelajaran melalui kegagalan serta nilai-nilai sifat tekun. Anak perlu belajar memperbaiki masalah yang ia miliki sedari dini.

Selanjutnya, rasa memiliki hak akan sesuatu. Hampir sama seperti pola asuh sebelumnya, memberikan hak-hak anak tanpa menuntut kewajiban juga akan menumbuhkan pola pikir yang manja. Ketika beranjak dewasa, anak akan mudah merasa kecewa saat tidak mendapat apa yang ia inginkan.

Gadget juga berperan besar dalam membentuk sikap anak. Kemudahan dan kecanggihan dari gadget memberikan zona nyaman yang sulit ditinggalkan anak. Dampaknya, kemampuan sosialisasi anak juga dapat terhambat, karena kurangnya sosialisasi secara tatap muka di kehidupan sehari-hari. Tidak hanya anak, orang tua juga perlu memperhatikan penggunaan gadget. Alih-alih fokus dengan gadget, lebih baik jalin komunikasi dengan anak. Dengan begitu, keterampilan komunikasi dan sosialisasi anak juga dapat terasah dengan baik.

Baca Juga  Manfaat Musik untuk Kesehatan

Sisi Positif Angkatan Strawberry

Meski begitu, banyak juga sifat positif yang dimiliki para strawberry generation.

Generasi ini dikenal sebagai generasi yang memiliki prinsip ‘kerja tidak hanya untuk uang’. Banyak dari mereka yang bekerja sesuai minat dan fokus untuk mengembangkan kemampuan diri. Dari sifat inilah muncul ide dan kreativitas tinggi. Ide-ide ini juga sering secara lugas melalui kemampuan berpendapat yang baik.

Seiring dengan sifat tersebut, strawberry generation juga dinilai menyukai tantangan dan berada di luar zona nyaman. Mereka juga menyukai tantangan baru untuk mengasah kemampuan.

Kemudian, secara kepekaan terhadap teknologi, generasi ini juga dinilai bisa beradaptasi dengan teknologi maupun perkembangan zaman. Kemajuan di berbagai bidang juga banyak yang didukung oleh kehadiran para generasi strawberry. 

Seiring berjalannya waktu, generasi stroberi juga ditujukan untuk generasi di bawahnya, seperti generasi Z. Generasi muda dan milenial di era modern saat ini sering dinilai sebagai generasi lemah, generasi instan, hingga generasi ‘lembek’ yang memiliki mental rapuh. Oleh karena itu, strawberry generation tidak bisa digeneralisasi hanya pada satu kelompok generasi tertentu. Sifat-sifat ini dapat juga di masing-masing individu, terlepas dari angkatan lahirnya.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright Âİ 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life