Internasional

PBB: 18 Juta Korban Perang di Ukraina Menanti Bantuan

Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths, melaporkan sebanyak 18 juta korban perang di Ukraina menanti bantuan.

Griffiths melaporkan kondisi beberapa kota di Ukraina akibat serangan Rusia semakin menyedihkan.

Dia mengatakan pendanaan kemanusiaan diperlukan untuk terus mendukung pengiriman konvoi bantuan yang menyelamatkan jiwa ke masyarakat di garis depan,

“Bantuan dibutuhkan korban di daerah bahaya,” tulis Griffiths, yang memimpin Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dalam laman resmi PBB, Rabu (15/2/2023).

Dia menyoroti bagaimana pada Selasa pekan ini, staf tim negara PBB melakukan perjalanan dari Dnipro dengan enam truk yang dimuat sebelumnya ke wilayah Donetsk timur.

Kawasan ini sekitar 200 kilometer jauhnya ke dua desa yang terjebak dalam zona perang terburuk di Ukraina.

“Orang-orang di bawah tanah setiap hari. penembakan, serangan harian, rumah dibom, dingin membekukan, masalah listrik,” paparnya.

Dia memperkirakan dibutuhkan US$3,9 miliar untuk membantu 11,1 juta dari 18 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di dalam Ukraina.

Secara resmi Rencana Tanggap Kemanusiaan untuk Ukraina dilakukan dengan menyatukan lebih dari 650 mitra, sebagian besar dari mereka adalah organisasi Ukraina.

Warga Ukraina Mengungsi ke 10 Negara

Sejalan dengan seruan OCHA, badan pengungsi PBB (UNHCR) juga mencari US$1,7 miliar untuk membantu pengungsi Ukraina di 10 negara.

Negara tujuan pengungsi Ukraina adalah Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Moldova, Polandia, Rumania dan Slovakia.

Sementara itu, Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi memperingatkan agar tidak berpuas diri tentang apa yang terjadi di Ukraina.

“Saya pikir kita menjadi sedikit terbiasa dengan ini. Kita seharusnya tidak melakukannya, karena cukup mengerikan apa yang dilakukan invasi Rusia ke negara itu,” ujarnya.

Infrastruktur sipil di Ukraina, ujarnya, diserang terus-menerus, sehingga orang tua tinggal di ruang bawah tanah karena bahaya pengeboman.

Secara khusus, lanjutnya, pendanaan akan mendukung layanan kesehatan dan gizi, pendidikan, mata pencaharian dan perlindungan sementara.

Di tengah laporan bahwa kekerasan meningkat di timur, perkiraan terbaru PBB menunjukkan bahwa lebih dari 7.000 warga sipil telah tewas di Ukraina pada tahun lalu dan 12.000 orang terluka.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

vera bebbington

Recent Posts

Menuju Pilkada Serentak 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan yang dapat…

1 hour ago

Gen Z dan Kepedulian Terhadap Lingkungan

Generasi Z merupakan kelompok yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, termasuk dalam industri…

3 hours ago

Jenderal TNI: Masyarakat Sipil bisa Pergi bantu Palestina

Jenderal TNI Agus Subiyanto baru-baru ini mengungkapkan bahwa masyarakat sipil Indonesia bisa berperan membantu Palestina…

3 hours ago

OPM Bakar Supir Taksi di Paniai

Pada tanggal 11 Juni 2024, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka…

5 hours ago

Cina Berikan Dana untuk Pegawai Turun Berat Badan

Sebuah perusahaan teknologi di China, Insta360, telah meluncurkan program unik untuk mendorong karyawannya menjaga berat…

7 hours ago

Meski Banyak Uang, Orang Kaya tetap punya Hutang

Meskipun memiliki banyak uang, orang kaya seringkali juga memiliki utang. Fenomena ini sebenarnya cukup umum…

9 hours ago