Home » Sekjen PBB Berharap Resolusi Bantuan Kemanusiaan Berlanjut ke Genjatan Senjata

Sekjen PBB Berharap Resolusi Bantuan Kemanusiaan Berlanjut ke Genjatan Senjata

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Warga Gaza kekurangan makanan, pekan ini. Foto: UN/WFP/Ali Jadallah

ESENSI.TV - JAKARTA

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres menyatakan harapannya bahwa resolusi Dewan Keamanan (DK) untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza.

Dia berharap resolisi yang disahkan Jumat pekan lalu, dapat membuka jalan bagi gencatan senjata kemanusiaan antara Israel dan Hamas.

Guterres menyampaikan hal tersebut pada konferensi pers di Markas Besar PBB tak lama setelah Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara mengesahkan resolusi tersebut setelah beberapa hari perundingan.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam perang yang terjadi di Gaza, dan tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil.

Dia menguraikan kehancuran yang mencakup lebih dari 20.000 warga Palestina dilaporkan terbunuh dan 1,9 juta orang, 85 persen dari populasi, terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Sistem kesehatan Gaza berada dalam kondisi lemah, air bersih semakin menipis dan Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan ancaman kelaparan yang meluas.

“Gencatan senjata kemanusiaan adalah satu-satunya cara untuk mulai memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di Gaza dan mengakhiri mimpi buruk mereka yang sedang berlangsung,” katanya, dalam keterangan PBB, dikutip Minggu (24/12/2023).

Baca Juga  Hari Televisi Sedunia, Peringatan Atas Simbol Koneksi dan Globalisasi

“Saya berharap Resolusi Dewan Keamanan hari ini dapat membantu mewujudkan hal ini, namun masih banyak hal yang perlu dilakukan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Hambatan besar

Guterres mengatakan bahwa mengukur efektivitas operasi kemanusiaan di Gaza berdasarkan jumlah truk bantuan yang diizinkan memasuki wilayah kantong bantuan adalah suatu kesalahan.

“Masalah sebenarnya adalah cara Israel melakukan serangan ini menciptakan hambatan besar terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza,” katanya.

Ia menekankan, operasi bantuan yang efektif memerlukan empat elemen yang saat ini belum ada, yaitu keamanan, staf yang dapat bekerja dengan aman, kapasitas logistik, dan dimulainya kembali aktivitas komersial.

Mengenai keamanan, ia mencatat bahwa pemboman intensif Israel dan pertempuran aktif di daerah padat penduduk mengancam warga sipil dan pekerja bantuan.

Meskipun staf kemanusiaan harus dapat hidup dan bekerja dengan aman, 136 personel dari badan PBB yang membantu warga Palestina, UNRWA, telah terbunuh sejak awal konflik, katanya, seraya menambahkan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life