Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, saat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan rapat koordinasi panitia nasional penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenperakraf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyiapkan produk ekonomi kreatif dan UMKM. Tujuannya untuk kegiatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali pada 18 – 25 Mei 2024.
Kegiatan ini diyakini membawa banyak dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Khususnya yang ada di Bali di antaranya kuliner dan produk kerajinan. Sebab saat ini kuliner dan produk kerajinan Bali salah satunya untuk cendera mata.
“Ada kuliner, teh, kopi, kain tenun Bali (Endek), serta produk kerajinan tangan,” ujar Ketua Bidang V Fair and Expo World Water Forum ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam keterangan tertulisnya yang diterima InfoPublik, Minggu (28/4/2024).
Kehadiran forum air internasional ini juga, mengangkat sektor UMKM ke panggung global. Selain tentu saja sebagai ajang promosi pariwisata.
Gelaran World Water Forum ke-10 memang menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan beragam keunggulan termasuk keragaman budaya serta pariwisata, khususnya Bali kepada dunia.
Salah satu yang juga akan ditampilkan adalah prosesi melukat atau Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Kemenparekraf akan memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini juga nantinya akan melibatkan pemerintah daerah setempat.
“Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan menyiapkan forum itu sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan prosesi side event tersebut di beberapa lokasi,” jelas Sandiaga, seperti dilansir dari InfoPublik, Minggu (28/4/2024).
Kemenparekraf bekerja sama dengan Jejak.in juga akan menawarkan paket perhitungan jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh para delegasi melalui carbon footprint calculator selama mereka melakukan perjalanan ke Bali. Tujuannya agar pada delegasi berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
Polda Metro Jaya memberikan tanggapan terkait kasus penggelapan dana yang menyeret nama suami penyanyi Bunga…
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan yang dapat…
Generasi Z merupakan kelompok yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, termasuk dalam industri…
Jenderal TNI Agus Subiyanto baru-baru ini mengungkapkan bahwa masyarakat sipil Indonesia bisa berperan membantu Palestina…
Pada tanggal 11 Juni 2024, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka…
Sebuah perusahaan teknologi di China, Insta360, telah meluncurkan program unik untuk mendorong karyawannya menjaga berat…