Kecantikan & Gaya hidup

Perlu Edukasi untuk Tingkatkan Pemahaman tentang Gizi Seimbang

Pakar pangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Hery Winarsi mengatakan, perlu dilakukan edukasi dengan gencar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemenuhan gizi berimbang.

Hery Winarsi mengatakan bahwa upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memahami gizi berimbang ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.

“Pengertian gizi seimbang itu tergantung dari banyak faktor. Artinya, orang itu umur berapa, gender apa, kemudian kegiatan atau aktivitasnya apa, jadi tidak bisa dipukul rata harus sekian,” katanya dikutip dari antaranews.com, Jumat (28/1/2023).

Namun Hery memberikan garis besar mengenai arti gizi seimbang. Makanan yang mengandung kriteria gizi seimbang adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein (terutama protein hewani), lemak, vitamin, dan mineral.

Saat ini, isu yang sedang booming adalah yang berkaitan dengan masalah stunting.

“Jadi, memang protein hewani itu harus diprioritaskan untuk menangani segala sesuatu, termasuk stunting,” kata dosen Jurusan Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsoed itu.

Hery Winarsi mengakui jika pemerintah telah bekerja maksimal dalam penanganan stunting. Namun hal itu kembali ke masing-masing individu, karena status sosial maupun ekonomi masyarakat Indonesia belum merata.

Dengan demikian, kata dia, permasalahan status sosial dan ekonomi masyarakat juga perlu diatasi oleh pemerintah.

“Sebenarnya kalau bicara stunting itu kompleks, tidak tahu-tahu hamil, kemudian lahirnya stunting, enggak begitu, cukup panjang ceritanya,” ujarnya.

Gencarkan Edukasi

Dia mengharapkan, ketika pemerintah mengulurkan tangan memberikan makanan tambahan sebagai upaya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita harus dilanjutkan dengan rutinitas di keluarga masing-masing.

Menurut dia, hal itu harus dilakukan, karena tidak mungkin pemerintah akan memberikan makanan tambahan secara terus-menerus.

“Jadi, pemberian makanan tambahan yang dilakukan pemerintah itu secara periodik saja, kemudian diteruskan dengan rutin oleh keluarga masing-masing,” ucapnya.

Prof Winarsi menambahkan pemahaman masyarakat dalam pemenuhan gizi berimbang harus ditingkatkan, salah satunya dengan menggencarkan edukasi kepada masyarakat.

Bahkan, ke depan ahli gizi akan didistribusikan sampai ke desa-desa seperti halnya bidan desa.

“Jadi, AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia) ada wacana ke depan untuk ke sana. Jadi, nanti memang dibutuhkan ahli gizi ini semakin banyak ke depannya dan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap gizi seimbang juga membutuhkan peran berbagai pihak,” kata Prof Winarsi.*

 

Editor: Dimas Adi Putra

Junita Ariani

Recent Posts

Rombongan Presiden Raisi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter, Wapres  Mohammad Mokhber Siap Gantikan

PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi, 63, menteri luar negeri, dan sejumlah pejabat lainnya ditemukan tewas di…

10 mins ago

Memaksimalkan Performa Olahraga: 10 Tips Berharga untuk Sobat Esensi

Olahraga adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh. Bagi Sobat Esensi yang ingin…

26 mins ago

Bina Marga DKI Tangani Banjir Secara Kolaboratif

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan penanganan banjir di Jakarta dilakukan secara…

30 mins ago

HIPMI DIY Target Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda (BPD HIPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan menciptakan 1.000…

1 hour ago

BPP HIPMI Harapkan Pemerintah Fasilitasi Kredit Hingga Rp100 M

Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP HIPMI) berharap dukungan pemerintah untuk memfasilitasi pemberian kredit…

2 hours ago

Planet Bercincin Saturnus, Seperti Apa Planet Ini?

Saturnus, dikenal sebagai "permata" Tata Surya, adalah planet keenam dari Matahari yang terkenal dengan sistem…

2 hours ago