Indonesia melalui PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), bersama Augustus Global Investment (AGI) menyepakati Nota Kesepahaman atau MoU. MoU terkait investasi produksi hidrogen hijau di Indonesia.
Nota kesepahaman tersebut mengenai lokasi dan penyediaan listrik untuk produksi hidrogen ramah lingkungan
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Dadan Kusdiana, mengatakan Pemerintah telah mempertimbangkan kontribusi hidrogen dalam transisi energi di Indonesia.
“Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031. Dan, sektor industri dimulai pada tahun 2041,” ujar Dadan dalam siaran persnya, Senin (28/8/2023), di Jakarta.
Menurut Dadan, Hidrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88%), amonia (4%) dan kilang minyak (2%).
“Sebagai kelanjutan dari dokumen strategi hidrogen nasional, saat ini kami juga sedang menyusun dokumen peta jalan nasional hidrogen dan amonia. Yang berisi rencana penerapan hidrogen di Indonesia hingga tahun 2060. Mencakup regulasi, standar, infrastruktur, teknologi, supply-demand, dan lain-lain,” imbuhnya.
Dadan pun menyambut baik kerja sama ini, dan berharap kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.
“Terakhir, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan Mitranya. Saya yakin semua kerja sama ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan. Serta mendorong kita untuk mempercepat transisi energi,” pungkasnya.
AGI berencana membangun Production Plant Green Hydrogen berkapasitas produksi 35.000 ton per tahun di Indonesia dan membutuhkan lahan 50 hektare.
Biaya investasi pembangunan infrastruktur produksi green hydrogen diperkirakan sebesar USD400-700 juta. Tergantung bentuk akhir green hydrogen yang akan ditransportasikan (compressed hydrogen, liquid hydrogen, ammonia, atau bentuk lain).
“Kami sangat antusias dapat berinvestasi di Indonesia dan mendukung transisi Indonesia menuju masa depan energi bersih,” ujar CEO AGI Fadi Krikor.
Hari ini telah ditandatangani dua MoU terkait investasi produksi hidrogen hijau di Indonesia. MoU pertama adalah antara Augustus Global Investment, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT PIM.
Nota ini untuk mengamankan lahan untuk proyek produksi hidrogen hijau. MoU kedua antara Augustus Global Investasi dan PT PLN (Persero) untuk mengamankan pasokan energi ramah lingkungan.
Proyek tersebut akan berlokasi di SEZ Arun Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Lokasi tersebut dipilih karena letaknya yang strategis, mengandung sumber energi terbarukan yang melimpah. Dan, dukungan kuat dari Pemerintah Indonesia. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…
Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…
PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…
Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…
PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…
RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…